Kisah Eko Sugeng Barista Difabel dari Yogyakarta, Mampu Meracik Hingga Menyajikan ke Pelanggan

Kisah Barista Difabel di Yogyakarta. EKO Sugeng adalah difabel dengan kondisi kedua lengannya yang hanya memiliki setengah bagian

Penulis: Wahyu Setiawan Nugroho | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA/Bramasto Adhy
PELATIHAN BARISTA - Sejumlah peserta mengikuti pelatihan barista di Pusat Rehabilitasi Yakkum, Jalan Kaliurang, Sleman, Senin (9/7/2018). Pelatihan inklusi ini pun diharapkan mampu memberi jembatan bagi para kaum disabilitas dan rawan diskriminasi untuk dapat memperoleh pekerjaan yang layak dan meningkatkan perekonomian. 

Ingin Akses Pekerjaan

Melalui Eko Sugeng yang sukses menjadi barista meski memiliki keterbatasan fisik, membuat Panti Rehabilitasi Yakkum terinspirasi memberikan pelatihan inklusif barista bagi orang dengan rawan diskriminasi salah satunya yakni orang dengan disabilitas.

Melalui pelatihan ini menjadi sebuah harapan bagi para kaum difabel dan rawan diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan dan membuat usaha.

Akses yang mendukung bagi kaum difabel dan sikap skeptis masyarakat terhadap kaum difabel masih menjadi hantu bagi para pengidap difabel sehingga ia dan lainnya berharap hal tersebut mulai terkikis.

"Sebenarnya bukan kita ingin dispesialkan namun hanya ingin kita diberi jalan dan fasilitas pendukung untuk mewujudkan apa yang ingin kita cita-citakan," ungkap Eko. (tribunjogja.com | Wahyu Setiawan Nugroho)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved