Kulonprogo
Kulonprogo Mulai Dilanda Kekeringan
Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) setempat mulai kebanjiran permohonan distribusi bantuan air bersih.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
"Sejak ada perbaikan irigasi itu memang air cenderung mengering. Tapi saya tidak tahu pasti penyebabnya," kata Tuminten.
Baca: 54 Desa di 11 Kecamatan Alami Kekeringan di Gunungkidul
Dukuh Ngrandu, Sumarno mengatakan biasanya mata air yang jadi sumber pasokan untuk jaringan Pamsimas itu tidak pernah mengering meskipun di musim kemarau.
Sejak delapan tahun beroperasi, baru tahun ini saja jaringan air bersih itu tidak bisa digunakan.
Dia tidak bisa memastikan keterkaitannya dengan penutupan saluran irigasi Kalibawang.
Kondisi serupa juga terjadi di Desa Tanjungharjo dan Banyuroto, Kecamatan Nanggulan.
Warga di dua desa itu mulai mengalami krisis air bersih setelah sumur-sumur mengering.
Air yang semula bisa didapat pada kedalaman sumur lima meter kini tak lagi terlihat meski di kedalaman 15 meter sekalipun.
Tidak hanya untuk kebutuhan air minum, warga juga sulit mengerjakan aktivitas yang membutuhkan pasokan air.
Mereka kemudian membuat sumur darurat di areal sawah demi mendapatkan air bersih.
Baca: Dua Dusun di Kabupaten Magelang Dilanda Kekeringan, Warga Kesulitan Air Bersih
"Sudah tiga bulan terakhir ini sumur mulai mengering. Ya semenjak saluran irigasi Kalibawang ditutup," kata Basuki Widodo, warga Pedukuhan Kemukus, Desa Tanjungharo.
BPBD Siap Dropping Air
BPBD Kulonprogo tak memungkiri jika kekeringan yang terjadi di beberapa wilayah itu dipengaruhi siklus lima tahunan perawatan irigasi intake Kalibawang.
Maka itu, selain empat kecamatan lain, Nanggulan pun tahun ini masuk dalam daftar kawasan potensi kekeringan akibat terdampak penutupan irigasi Kalibawang itu.
Hal ini lantaran sumur-sumur warga di wilayah tersebut selama ini mendapat resapan dari saluran irigasi tersebut.
"Pemetaan daerah rawan kekeringan masih sama seperti tahun sebelumnya. Hanya ditambah Nanggulan karena terdampak penutupan irigasi Kalibawang. Dampak penutupan ini juga terjadi di Kalibawang yakni Desa Banjararum, Banjarharjo, dan Banjarasri," kata Kepala Pelaksana BPBD Kulonprogo, Ariadi.
Baca: Proyek NYIA Dongkrak Nilai Investasi di Kulonprogo
Kondisi kekeringan saat ini menurutnya masih berstatus normal berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan musim kemarau ini dalam batas wajar.