Kisah Pakhe Nandar Driver Gojek Berhati Mulia '24 Jam' Siap Bantu Sesama Driver yang Sakit
Bersama rekan-rekan sesama driver, lelaki yang biasa disapa Pakde Nandar ini tergabung dalam komunitas "Gojek Sarkem Strett"
Berangkat dari kesulitan itu, Kusnandar merasa bertanggung jawab untuk membantunya.
"Saya bantu mereka untuk mengurus administrasi. Cari ambulance, dan klaim asuransinya. Kadang juga cuma ngancani (menemani). Setiap ada yang sakit, kami jenguk, kami temani, sehingga mereka merasa terhibur dan memiliki semangat untuk sembuh," ungkap dia.
Satu waktu, cerita Pakde Nandar, ada seorang driver Gojek perempuan, bernama Yuni, kecelakan di daerah Selokan Mataram.
"Kecelakan itu sebenarnya parah. Tapi Mbak Yuni, tidak perikasa. Ia baru cerita dan periksa kalau dia kecelakan 2 minggu setelah kecelakan ternyata ada pendarahan di otak. Dia langsung masuk di rumah sakit," ceritanya.
Karena sakitnya parah, sesampainya di rumah sakit, ternyata buka waktunya untuk periksa tetapi langsung masuk ruang Unit Gawat Darurat (UGD) untuk langsung di operasi.
"Dua hari masuk rumah sakit, Mbak Yuni sudah habis uang Rp 13.5 juta," kenang dia.
Mendengar ada rekan Gojek yang menderita sakit dan membutuhkan banyak biaya. Nurani Kusnandar tergugah untuk membantu.
"Saya datang ke sana, saya minta izin. Bolehkah saya membantu," ujar Pakde Nandar, kala itu.
Ketika permohonan bantuan diterima oleh pihak keluarga, Pakde Nandar bersama rekan lainnya segera bagi tugas untuk secepatnya mengurus segala administrasinya.
"Itu malam-malam, jam satu. Saya dan teman-teman lain, bagi tugas, ada yang urus SKTM (Surat keterangan tidak mampu), karena ini korban kecelakaan, ada juga yang tugas klaim-kan ke Jasa Raharja. Dan ada yang mengurus administrasi untuk jaminan sosial BPJS," ujarnya.
"Dan alhamdulillah, akhirnya biaya berobat mbak Yuni sebesar Rp 25 juta, bisa free," imbuh Pakde Nandar.
Baginya, ada rasa kepuasan batin yang tak terkira, ketika dirinya bersama teman-teman komunitas, Sahabat Orang sakit (SOS) bisa menolong sesama.
Cerita lain, ada seorang Gojek bernama Kamijo (40) warga Bangunjiwo, Bantul.
"Dia seorang pekerja keras, pagi hari kerja. Malamnya narik gojek," terangnya.
Suatu ketika, Kamijo terlibat dalam sebuah kecelakan di simpang empat Bumijo, kemudian di bawa ke rumah sakit.