Kulonprogo
Proses Pembersihan Lahan Bandara Kulonprogo Kembali Dimulai
12 unit backhoe dan buldoser dikerahkan ke wilayah Pedukuhan Sidorejo, Desa Glagah untuk melanjutkan pembersihan.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Upaya pembersihan lahan calon lokasi pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) kembali dilanjutkan, Kamis (28/6/2018).
12 unit backhoe dan buldoser dikerahkan ke wilayah Pedukuhan Sidorejo, Desa Glagah untuk melanjutkan pembersihan.
Fokus pembersihan lahan kali ini hannya menyasar pepohonan dan tanaman saja.
Antara lain di lahan sisi selatan serta juga berbagai pepohonan dan tanaman cabe milik warga penolak bandara.
Sejumlah warga yang tergabung dalam Paguyuban Warga Penolak Penggusuran Kulonprogo (PWPP-KP) sempat mencoba menghalangi alat berat masuk merobohkan tanaman di petak lahannya.
Namun, petugas kepolisian yang mengamankan jalannya pembersihan lahan tersebut pun menghalaunya menjauh.
Seorang warga PWPP-KP, Sutrisno, mengaku sangat kecewa dengan tindakan tersebut.
Pasalnya, warga jelas sudah menyatakan tidak menjual tanahnya untuk proyek bandara.
Namun, tetap saja lahan dan tanaman warga dirusak.
Kekecewaannya pun semakin tinggi karena tanaman cabai yang dirusak alat berat itu sebetulnya sudah siap panen.
"Ngawur banget, kok dirusak. Sekarang sudah masuk musim panen dan tinggal beberapa waktu lagi cabai bisa dipanen. Lha kok malah dirusak," katanya.
Warga memang berusaha keras mepertahankan lahannya tidak dirusak alat berat.
Seorang warga yang diketahui bernama Sugiyo bahkan nekat naik ke atas pohon kelapa demi mempertahankannya.
Selama beberapa waktu ia bertahan memeluk bagian manggar pohon dan tak menggubris perintah polisi yang memintanya segera turun.
Karena pria itu masih tetap bertahan, alat berat pun kemudian hanya merobohkan pohon di sekitarnya.
Seluruhnya lanyas bergerak ke sisi utara untuk merobohkan pepohonan di dekat rumah warga.(*)