Penambangan Pasir Merapi
Sultan Minta Penambang Pasir Menambang Secara Proporsional
Sultan Minta Penambang Pasir Menambang Secara Proporsional, Tidak Merusak Lapisan Tanah.
Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X menghimbau kepada penambang pasir di sekitar Gunung Merapi tidak menambang hingga merusak lapisan tanah.
Penambang dihimbau hanya mengambil pasir sisa letusan 2010 silam dan tidak menggerus tanah yang ada di bawahnya.
Jika para penambang nekad menambang hingga ke lapisan tanah, maka jika sewaktu-waktu Merapi meletus, maka bisa memicu awan panas atau lava akan meluncur lebih cepat.
"Merapi paling aktif di Indonesia. Saya mohon kita bisa proposional. Saya hanya mohon dengan adanya pengambilan pasir yang ada di lereng Merapi, yang diambil lava 2010, tanahnya jangan di gerus. Kalau di ambil makin lancar jika diambil, pasirnya yang diambil," terangnya saat menghadiri acara Syawalan di Pendopo Parasamya Sleman, Selasa(26/6/2018).
Sultan mengungkapkan sampai saat ini warga sekitar Merapi masih diijinkan untuk melakukan penambangan, mengingat hal tersebut juga membantu perekonomian masyarakat.
Baca: Bawa Sajam Saat Nongkrong, Pria ini Diamankan Polisi
"Bagi saya sangat baik bagi kesejahteraan masyarakat khususnya di lereng Merapi. Tapi jangan di tanah cekungan yang diambil, saya memiliki kewajiban mengingatkan untuk yang berada di Yogya," ungkapnya.
Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk menaati batas yang telah ditentukan, agar jurang yang ada di Merapi tetap dipertahankan.
Yang mana jurang tersebut nantinya akan digunakan sebagai tempat penampungan magma ketika Gunung Merapi meletus.
"Batas tertentu harus ditaati supaya jurang yang ada bisa tetap dipertahankan. Dengan adanya volume yang besar di jurang, dengan demikian bisa menampung lava. Agar nantinya lava tidak makin turun ke selatan, dengan demikian lingkungan di sekitar Merapi kita jaga kelestarian," katanya. (tribunjogja)