Kisah Pak Barno, Tukang Pijat yang Siap Hilangkan Pegal-pegal Wisatawan di Puncak Becici 

Barno adalah tukang pijat. Berbekal tas kecil warna hitam, ia setiap pagi datang ke Puncak Becici untuk menawarkan jasa pijat.

Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin
Barno (topi hitam) tukang pijat di Puncak Becici sedang memijat seorang wisatawan yang merasa penat. 

Untuk menambah penghasilan keluarga, ia setiap pagi menjajakan layanan pijat di puncak Becici dari pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB.

"Setiap hari ada. Kadang dapat 3 orang. Kalau lagi ramai kadang bisa sampai 8 orang (pijat)," tutur Barno.

Lebih lanjut, lelaki bertopi hitam ini mengaku sudah menjalani profesi sengaja tukang pijat sudah lebih dari 15 tahun.

"Saya pindah-pindah. Dulu pernah juga saya buka jasa pijat di Jakarta selama 6 bulan di sekitar Ragunan. Tapi kemudian pulang kampung," ujar dia.

Lepas dari tanah rantau di Jakarta, ia kini membuka jasa layanan pijat di sebuah gubuk sederhana ditengah hamparan hutan pinus puncak Becici.

Satu-satunya tanda pengenal jika Barno yang ada di gubuk itu adakah tukang Pijat dari sebuah tulisan di sebuah plang kayu kecil yang berbunyi

"Melayani jasa Pijat, bisa miskol lewat nomor hape di 0813- 2564 - 8323," tulis papan itu.  (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved