Singgah di Masjid Bersejarah

Video Masjid Banyusumurup, Soko Guru Asli dari Masa 3,5 Abad Lalu

Berdirinya semasa dengan penguburan Pangeran Pekik dari Surabaya, yang dikebumikan di Makam Banyusumurup.

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Ari Nugroho

Pangeran Pekik sesungguhnya merupakan mertua Amangkurat I.

Baca: Roro Oyi, Kisah Tragis Gadis Surabaya di Tangan Amangkurat I

Karena rasa sayangnya pada sang cucu, Raden Mas Rahmat, yang tak lain putra Amangkurat I, Pangeran Pekik melarikan Roro Oyi yang disukai pemuda itu.

Aksi itu membuat Amangkurat I murka.

Semua yang dianggap terlibat skandal ini dibunuh dan dimakamkan di Banyusumurup, termasuk Roro Oyi.

Ini benar-benar lokasi yang sangat terpencil pada masa itu, dan hingga sekarang pun terhitung ada di lokasi yang tersembunyi.

Posisinya di selatan Astana Imogiri, dipisahkan perbukitan Mangunan yang menjulang.

Dusun Banyusumurup juga muncul seiring keberadaan makam khusus tersebut.

Jika dihitung dari sejak kematian dan pemakaman Pangeran Pekik, masjid, dusun, dan makam Banyusumurup sudah melewati masa 359 tahun atau 3,5 abad.

Tak banyak berubah

Menurut Hadi Suntoko Raharjo, Bendahara Takmir Masjid Banyusumurup, masyarakat umumnya tahu masjid yang dikelolanya masih terhitung bangunan kagungan dalem atau milik keraton.

"Namun sekarang dikelola masyarakat sendiri," kata Raharjo kepada Tribun Jogja.

Secara arsitektural, bentuk asli bangunan tak banyak berubah.

"Bahkan tiang, blandar, usuk dan suwunan masih asli entah dari masa kapan. Katanya, sih, ini masih asli sejak berdirinya," jelas Raharjo.

Renovasi dilakukan beberapa kali dan swadaya warga.

Baca: Dark Sword, Jet Supersonik Nirawak China yang Muncul Menggemparkan

Saat gempa bumi Bantul 2006, sebagian besar tembok masjid rusak berat dan kemudian direhab.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved