Mudik Lebaran
Dari Doa Musafir Hingga Doa Ketika Kendaraan Tergelincir, Amalkan Doa-doa Berikut Saat Mudik
Dari Doa Musafir Hingga Doa Ketika Kendaraan Tergelincir, Amalkan Doa-doa Berikut Saat Mudik
Penulis: Hanin Fitria | Editor: Hari Susmayanti
“Semoga ada yang me ndengarkan pujian kami kepada Allah dan cobaanNya yang baik bagi kami. Wahai Rabb kami, temanilah kami (peliharalah kami) dan berilah karunia kepada kami, dimana kami berlindung kepada Allah dari Neraka.”
(HR. Muslim (no.2718)- Syarh an-Nawawi (XVII/39)- dan Abu Dawud (no.5086). Lihat Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah(no.2638))
Doa Masuk Desa Atau Kota
اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَمَاأَظْلَلْنَ،وَرَبَّ اْلأَرَضِيْنَ السَّبْعِ وَمَاأَقْلَلْنَ،وَرَبَّالشَّيَ اطِيْنَ وَمَاأَضْلَلْن، وَرَبَّ الرِّيَاحِوَمَاذَرَيْنَ. أَسْأَلُكَ خَيْرَهَذِهِ الْقَرْيَةِوَخَيْرَأَهْلِهَا،وَخَيْرَمَافِيْهَا،وَأَعُوْذُ بِكَمِنْشَرِّهَا وَشَرِّأَهْلِهَا وَشَرِّمَافِيْهَا
“Ya Allah, Rabb tujuh langit dan apa yang dinaunginya, Rabb Penguasa tujuh bumi dan apa yang ada di atasnya, Rabb yang menguasai setan-setan dan apa yang mereka sesatkan, Rabb yang mengendalikan angin dan apa yang diterbangkannya. Aku mohon kepada-Mu kebaikan desa ini, kebaikan penduduknya dan apa yang ada di dalamnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan desa ini, kejelekan penduduknya dan apa yang ada di dalamnya.”
(HR. An-Nasai dalam SunanulKubra (no.8775, 8776), dan ‘Amalul Yaum wal Lailah (no.547, 548). Ibnus Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah (no.524), al-Hakim (II/100), dan yang lainnya Shuhaib. Hadits Shahih. Imam adz-Dzahabi menyetujuinya)
Doa Apabila Mendiami Suatu Tempat, Baik Dalam Bepergian Atau Tidak
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِمِنْشَرِّمَاخَلَقَ
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari kejahatan apa yang Dia ciptakan.” (HR. Muslim (no.2708 [53])
Doa Apabila Pulang Dari Bepergian
Bertakbir 3 kali, setiap berada di tempat yang tinggi,
اللهُ أَكْبَرُ
“Allah Maha Besar”
Kemudian membaca:
لاَإِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، لَهُالْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَعَلَى كُلِّشَيْءٍقَدِيْرُ. آيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَلِرَبِّنَاحَامِدُوْ نَ، صَدَقَ اللهُ وَعْدَهُوَنَصَرَعَبْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَوَحْدَهُ.
“Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, semata-mata Dia, tiada sekutu bagi-Nya. Hanya bagi-Nya kerajaan dan hanya milik-Nya segala puji, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Kami kembali dengan baik, sambil bertaubat, tetap rajin beribadah dan selalu memuji kepada Rabb kami. Allah telah menepati janji-Nya, membela hamba-Nya (Muhammad) dan mengalahkan kelompok musuh sendirian.”
(Nabi biasa mengucapkan doa itu ketika pulang dari perang atau berhaji. HR. Bukhari dan Muslim) (*)