Mudik Lebaran

Dari Doa Musafir Hingga Doa Ketika Kendaraan Tergelincir, Amalkan Doa-doa Berikut Saat Mudik 

Dari Doa Musafir Hingga Doa Ketika Kendaraan Tergelincir, Amalkan Doa-doa Berikut Saat Mudik 

Penulis: Hanin Fitria | Editor: Hari Susmayanti
KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES
Pemudik motor terjebak macet di jalur alternatif Karawang-Cikampek, Cilamaya, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (27/7/2014). Arus mudik ke kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur diperkirakan akan masih padat hingga H-1 Lebaran. 

TRIBUNJOGJA.COM - Mudik merupakan tradisi yang biasa dilakukan sebagian masyarakat Indonesia saat menjelang lebaran.

Beberapa orang memilih mudik menggunakan kendaraan probadi seperti motor maupun mobil.

Sebagian lainnya memilih menggunakan kendaraan umum seperti bus, kereta api ataupun pesawat.

Serentaknya masyarakat melakukan mudik, tentu akan membuat volume kendaraan meningkat.

Supaya perjalanan aman dan nyaman, sebelum melakukan perjalanan mudik ada baiknya untuk berdoa terlebih dahulu.

Dilansir Tribunjogja.com dari berbagai sumber, berikut doa-doa saat melakukan perjalanan mudik:

Doa Musafir Kepada Orang Yang Ditinggalkan

 أَسْتَوْدِعُكُمُ اللهَ الَّذِيْ لاَتَضِيْعُ وَدَائِعُهُ

 “Aku menitipkan kamu kepada Allah, Dzat yang tidak akan mengabaikan titipan-Nya.”

(HR. Ahmad (II/403) dan Ibnu Majah(no.2825), An-Nasai dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah (no.512), Ibnu Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah (no.505), dan ath-Thabrani dalam kitab ad-Du’a-lafadz ini milik Ibnu Sunni)

Doa Orang Yang Ditinggal Kepada Musafir

أَسْتَوْدِعُ اللهَ دِيْنَكَ وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيْمَعَمَلِكَ

“Aku menitipkan agamamu, amanatmu dan penghujung perbuatanmu kepada Allah.”

(HR. Ahmad (II/7), Abu Dawud (no.2600), al-Hakim (I/442), dan at-Tirmidzi (no.3443) dari Ibnu Umar. Lihat Shahih at-Tirmidzi(III/155, no.2738) dan Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah (no.14))

atau bisa membaca doa yang lain:

زَوَّدَكَ اللهُ التَّقْوَى،وَغَفَرَذَنْبَكَ،وَ يَسَّرَلَكَ الْخَيْرَحَيْثُ مَا 

كُنْتَ

“Semoga Allah membekalimu dengan taqwa, mengampuni dosamu dan memudahkan kebaikan kepadamu di mana saja kamu berada.”

Doa Naik Kendaraan 

بِاسْمِ اللَّهِ

 الْحَمْدُ لِلَّهِ

{ سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ } { وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنقَلِبُونَ }

(3x) الْحَمْدُ لِلَّهِ  

(3x) اللَّهُ أَكْبَرُ 

 سُبْحَانَكَ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي، فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ. 

“Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah, Maha Suci Rabb yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Robb kami (di hari kiamat). Segala puji bagi Allah (3x), Allah Maha Besar (3x), Maha Suci Engkau Ya Allah, sesungguhnya aku menganiaya diriku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.”

(HR. Abu Dawud (no.2602), at-Tirmidzi (no.3446), Hadits ini shahihkan oleh Al-Albani dalam kitab Shahih Abu Dawud dan Shahih at-Tirmidzi )

Doa Ketika Safar

سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِى سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَاهَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِى الأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِى الْمَالِ وَالأَهْلِ

 “Mahasuci Allah yang telah menundukkan untuk kami kendaraan ini, padahal kami sebelumnya tidak mempunyai kemampuan untuk melakukannya, dan sesungguhnya hanya kepada Rabb kami, kami akan kembali. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan, taqwa dan amal yang Engkau ridhai dalam perjalanan kami ini. Ya Allah mudahkanlah perjalanan kami ini, dekatkanlah bagi kami jarak yang jauh. Ya Allah, Engkau adalah rekan dalam perjalanan dan pengganti di tengah keluarga. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesukaran perjalanan, tempat kembali yang menyedihkan, dan pemandangan yang buruk pada harta dan keluarga.” (HR. Muslim (II/998)

Doa Apabila Kendaraan Tergelincir

بِسْمِ اللهِ

“Dengan nama Allah.”

(HR. Abu Dawud (no.4982) dan Ahmad (5/95))

Dzikir Ketika Melewati Jalan Naik dan Jalan Turun

قال جابر رضي الله عنه : كُنَّاإِذَاصَعَدْنَاكَبَّرْنَ ا،وَإِذَانَزَلْنَاسَبَّحْنَا

Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu mengatakan: “Apabila kami melewati jalanan naik, kami membaca takbir,

 اللهُ أَكْبَرُ

 “Allah Maha Besar”

dan apabila kami melewati turunan, kami membaca tasbih.

سُبْحَانَ اللهِ

“Maha Suci Allah.”

(HR. Al-Bukhari (no.2993)/ Fathul Bari (VI/135))

Doa Musafir Ketika Menjelang Subuh

سَمَّعَ سَامِعٌ بِحَمْدِاللهِ،وَحُسْنِ بَلاَئِهِ عَلَيْنَا. رَبَّنَاصَاحِبْنَا،وَأَفْضِلْ عَلَيْنَاعَائِذًابِاللهِ مِنَ النَّارِ

“Semoga ada yang me ndengarkan pujian kami kepada Allah dan cobaanNya yang baik bagi kami. Wahai Rabb kami, temanilah kami (peliharalah kami) dan berilah karunia kepada kami, dimana kami berlindung kepada Allah dari Neraka.”

 (HR. Muslim (no.2718)- Syarh an-Nawawi (XVII/39)- dan Abu Dawud (no.5086). Lihat Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah(no.2638))

Doa Masuk Desa Atau Kota

اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَمَاأَظْلَلْنَ،وَرَبَّ اْلأَرَضِيْنَ السَّبْعِ وَمَاأَقْلَلْنَ،وَرَبَّالشَّيَ اطِيْنَ وَمَاأَضْلَلْن، وَرَبَّ الرِّيَاحِوَمَاذَرَيْنَ. أَسْأَلُكَ خَيْرَهَذِهِ الْقَرْيَةِوَخَيْرَأَهْلِهَا،وَخَيْرَمَافِيْهَا،وَأَعُوْذُ بِكَمِنْشَرِّهَا وَشَرِّأَهْلِهَا وَشَرِّمَافِيْهَا

“Ya Allah, Rabb tujuh langit dan apa yang dinaunginya, Rabb Penguasa tujuh bumi dan apa yang ada di atasnya, Rabb yang menguasai setan-setan dan apa yang mereka sesatkan, Rabb yang mengendalikan angin dan apa yang diterbangkannya. Aku mohon kepada-Mu kebaikan desa ini, kebaikan penduduknya dan apa yang ada di dalamnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan desa ini, kejelekan penduduknya dan apa yang ada di dalamnya.”

(HR. An-Nasai dalam SunanulKubra (no.8775, 8776), dan ‘Amalul Yaum wal Lailah (no.547, 548). Ibnus Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah (no.524), al-Hakim (II/100), dan yang lainnya Shuhaib. Hadits Shahih. Imam adz-Dzahabi menyetujuinya)

Doa Apabila Mendiami Suatu Tempat, Baik Dalam Bepergian Atau Tidak

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِمِنْشَرِّمَاخَلَقَ

 “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari kejahatan apa yang Dia ciptakan.” (HR. Muslim (no.2708 [53])

Doa Apabila Pulang Dari Bepergian

Bertakbir 3 kali, setiap berada di tempat yang tinggi, 

اللهُ أَكْبَرُ

“Allah Maha Besar”

Kemudian membaca:

لاَإِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، لَهُالْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَعَلَى كُلِّشَيْءٍقَدِيْرُ. آيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَلِرَبِّنَاحَامِدُوْ نَ، صَدَقَ اللهُ وَعْدَهُوَنَصَرَعَبْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَوَحْدَهُ. 

“Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, semata-mata Dia, tiada sekutu bagi-Nya. Hanya bagi-Nya kerajaan dan hanya milik-Nya segala puji, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Kami kembali dengan baik, sambil bertaubat, tetap rajin beribadah dan selalu memuji kepada Rabb kami. Allah telah menepati janji-Nya, membela hamba-Nya (Muhammad) dan mengalahkan kelompok musuh sendirian.”

(Nabi biasa mengucapkan doa itu ketika pulang dari perang atau berhaji. HR. Bukhari dan Muslim) (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved