Pendidikan
IDEA dan ICW Lakukan Survei Pelaksanaan Program Indonesia Pintar
KIP merupakan program yang ditujukan untuk masyarakat kurang mampu untuk bisa menikmati pendidikan gratis, atau minimal subsidi.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
Laporan Calon Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - IDEA dan ICW melakukan survei tentang Pelaksanaan Program Indonesia Pintar.
Survei tersebut dilakukan di empat daerah, yaitu Kota Medan, Kabupaten Blitar, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Kupang.
Direktur IDEA, Sunarja mengatakan ada beberapa persoalan yang menjadi sorotan.
Terutama terkait dengan data dan kemanfaatan KIP tersebut.
"Pertama tentu masih soal data. Sudah sesuai dengan kondisi masyarakat atau belum? Sudah tepat atau belum? nah kemudian penerimaan uang. Yang memiliki KIP sudah memanfaatkannya dengan baik atau belum?" kata Sunarja.
KIP merupakan program yang ditujukan untuk masyarakat kurang mampu untuk bisa menikmati pendidikan gratis, atau minimal subsidi. Oleh sebab itu,ia berharap KIP dapat digunakan secara bijaksana.
Baca: Pelaku Penipuan Ini Miliki 5 Kartu Indonesia Sehat Beridentitas Palsu untuk Jalankan Aksinya
"Kalau di Yogyakarta kita lakukan di semua kecamatan. Harapannya ya KIP ini tepat sasaran. bagi masyarakat juga supaya paham tentang manfaat dari KIP sendiri," tambahnya.
IDEA melakukan dengan dua survei yaitu Survey Exclussion Error (SEE) dan Survey Inclussion Error (SIE).
Selain itu juga Focus Group Disscuccion dan penelusuran terhadap keluarga yang menerima KIP.
Untuk Kota Yogyakarta, IDEA mengambil 138 sampel yang dibagi menjadi 81 SEE dan 57 SIE.
Dari hasil survei yang sudah dilakukan sebanyak 85,3% memenuhi kriteria miskin, sementara 14,7 % tidak memenuhi kriteria miskin.
Koordinator Survei, Galih Pramilu mengungkapkan ada beberapa kriteria yang menjadi variabel, seperti pendapatan total per bulan, jenis lantai dan dinding rumah, konsumsi air, listrik, akses ke layanan kesehatan, konsumsi daging.
"KIP menjadi tanda penerima manfaat tersebut. Ada 79,5% responden yang memiliki KIP,sementara yang tidak memiliki ada 20,5%. Dari segi kemanfaatan sebanyak 95,9%responden menyatakan membantu, sementara yang menyatakan tidak membantu 4,1%,"ungkap Galih.
Baca: Syarat Mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Ia melanjutkan ada beberapa hal yang menjadi masalah saat pencairan KIP.