Sejarah Keyboard QWERTY

Mengapa Kebanyakan Gawai Pakai Keyboard QWERTY?

Mengapa kita masih menggunakan keyboard Qwerty, sedangkan pemegang rekor juru ketik tercepat di dunia bahkan tidak menggunakannya?

Penulis: Fatimah Artayu Fitrazana | Editor: Hari Susmayanti
https://unsplash.com/Glenn Carstens-Peters
Mengapa gawai menggunakan keyboard Qwerty? 

TRIBUNJOGJA.COM - Mengapa kita masih menggunakan keyboard Qwerty, sedangkan pemegang rekor juru ketik tercepat di dunia bahkan tidak menggunakannya?

Barbara Blackburn, juru ketik Bahasa Inggris tercepat di dunia, mampu mengetik 150 kata per menit selama 50 menit, dengan rekor tercepatnya 212 kata per menit.

Kecepatannya mengetik bahkan lebih cepat dari orang berbicara.

Dan faktanya, Barbara tidak menggunakan keyboard Qwerty seperti kebanyakan orang, dia menggunakan keyboard Dvorak.

Lalu, mengapa kita menggunakan Qwerty? Mengapa tidak alfabet yang urut saja?

Dilansir Tribunjogja.com dari laman Huffington Post, Sabtu (26/5/2018), menurut teori The Smithsomian, keyboard Qwerty sebenarnya disarankan oleh operator telegraf.

Keyboard jenis ini pertama digunakan para operator telegraf untuk menerjemahkan kode morse.

Tata letak keyboard ini tidak bisa dilepaskan dari peran penemu asal Amerika, Christopher Latham Sholes.

Dia adalah sosok yang membuat mesin ketik dengan keyboard Qwerty di sekitar tahun 1874.

Menurut penjelasan sejarah singkat keyboard Qwerty di laman Cnet, urutan alfabet menyebabkan beberapa masalah di bagian kedua dari atas dan pertama dari bawah di mesin ketik saat itu.

Kunci-kunci yang dipasang dengan logam, akan macet jika ditekan dengan suksesi tertentu.

Sholes kemudian memisahkan S dan T dan mengubah beberapa urutan untuk menghindari kemacetan.

Dia lalu menjual desainnya pada Remington dan mesin ketik keyboard Qwerty inipun dijual ke pasaran.

Mesin ketik ini laris manis dan keyboard Qwerty masih dipertahankan sampai sekarang.

Ada beberapa pendapat soal apakah zaman ini Qwerty masih harus dipertahankan atau diganti.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved