Kesehatan

Hindari Pusing Saat Puasa dengan Cara Ini

Saat kita merasa pusing ketika berpuasa, itu berarti tubuh kekurangan cairan dan kurangnya kadar gula dalam darah.

Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Gaya Lufityanti
THINKSTOCK.COM
Ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Noristera Pawestri

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Saat kita merasa pusing ketika berpuasa, itu berarti tubuh kekurangan cairan dan kurangnya kadar gula dalam darah.

Pusing pada saat berpuasa juga bisa disebabkan karena dehidrasi, untuk itu saat sahur dianjurkan agar banyak mengkonsumsi air putih yakni delapan gelas per hari.

Dokter Spesialis Saraf RS JIH, dr Airin Angelina SpS mengatakan, sakit kepala banyak penyebabnya.

Di antaranya karena kadar gula darah terlalu turun, sehingga pada saat sahur sebaiknya jangan terlalu banyak minum manis.

"Nanti waktu kadar gula darah turun, timbul rasa sakit kepala itu," ujar Airin kepada Tribunjogja.com pada Kamis (24/5/2018).

Selain itu bisa juga disebabkan karena kolesterol yang terlalu tinggi dan dehidrasi karena kekurngan cairan.

"Penyebab lainnya itu karena mengkonsumsi kopi dan merokok. Jadi orang-orang yang peminum kopi atau perokok sering kejadian pusing karena sakaw dari kafein atau nikotin," kata dia.

Menurut Airin cara mencegah pusing saat berpuasa yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang cukup, agar kadar gula dalam tubuh terpenuhi.

Airin juga menyarankan untuk mengenali dulu penyebab sakit kepala agar bisa tahu bagaimana cara penangananya.

"Jadi kita harus membedakan pusingnya dulu. Ini pusing karena puasa atau memang pusing karena sebab-sebab yang lain. Kalau pusing karena puasa biasanya kejadiannya pada sore hari di daerah dahi, pelipis dan kadang sifatnya ringan nggak sampai berat, terus kalau buat tiduran itu hilang sendiri," terangnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pusing ini sering muncul secara tiba-tiba pada waktu sore hari, hal ini karena pada waktu tersebut cairan pada tubuh mulai menurun.

Namun hal tersebut sebenarnya tidak berbahaya, karena untuk istirahat bisa berkurang.

"Atau minum obat, tapi kan karena memang tidak bisa minum obat jadinya cukup istirahat. Jika sudah dilakukan penanganan pertama namun belum pulih, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk memperjelas penyebab sakit kepalanya apa," imbuhnya.

Ia menambahkan, nyeri kepala dibedakan menjadi dua macam, yakni nyeri kepala yang primer dan sekunder.

"Sakit kepala karena puasa itu juga termasuk yang sekunder. Kalau nyeri kepala primer, kita sudah cari tau sebabnya sudah kita lakukan CT scan, MRI dan lain lain nggak ada penyebabnya dia termasuk nyeri kepala tipe primer, contohnya misalnya migrain, nyeri kepala tegang otot dan nyeri kepala karena gangguan di pembuluh darahnya," jelasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved