Kota Yogyakarta
Apa Jadinya Bila Tuna Netra Ikuti Turnamen Catur?
Layaknya kompetisi catur pada umumnya, pertandingan catur antar tuna netra kali itu juga memiliki regulasi yang sama.
Penulis: Rizki Halim | Editor: Ari Nugroho
Terlebih lagi, selama ini turnamen catur bagi penyandang tunanetra dianggap masih minim digelar, khususnya di DIY.
Maka dengn diadakannya turnamen catur antar tunanetra oleh Yaketunis diharapakan dapat mengakomodir bakat-bakat yang dimiliki oleh para peserta.
Baca: Kompetisi Catur Tunanetra Diharapakan Dapat Menghasilkan Pemain Catur Berprestasi
"Selain sebagai ajang silaturahmi, turnamen ini juga untuk peningkatan prestasi, saat ini di Jogja jarang sekali turnamen catur tunanetra, oleh karena itu, turnamen ini digelar agar kemampuan dan bakatnya tersalurkan," jelas Hary Pramono.
Lebih lanjut, jika acara tersebut dianggap dapat berpengaruh positif dan dapat mengembangkan bakat bermain catur para tunanetra, tidak menutup kemungkinan acara dengan lingkup yang lebih besar akan kembali diselenggarakan.
Maka dengan berbagai kompetisi yang dilakukan seperti ini, bisa mendukung upaya untuk mengembangkan potensi tersebut.
Selain itu, turnamen juga berfungsi sebagai tolok ujur kemampuan bagi para pemain catur amatir tersebut.
Pengalaman juga akan bertambah seiring dengan banyaknya peserta yang mengikuti turnamen catur tunanetra tersebut.
"Kita mengambil olahraga catur karena kami sudah melakukan latihan rutin, juga sebagai evaluasi untuk melihat hasil latihan kami selama ini," imbuhnya.(TRIBUNJOGJA.COM)
