Kota Yogyakarta

Jumlah Penderita Asma di Kota Yogyakarta Meningkat

Meskipun bukan termasuk sebagai penyakit menular, namun penderita Asma di Kota Yogyakarta terus meningkat.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
zoom-inlihat foto Jumlah Penderita Asma di Kota Yogyakarta Meningkat
foto : Internet
Ilustrasi Asma

Laporan Calon Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tanggal 1 Mei lalu ternyata tidak hanya diperingati sebagai Hari Buruh Sedunia, tetapi juga diperingati sebagai Hari Asma Sedunia.

Meskipun bukan termasuk sebagai penyakit menular, namun penderita Asma di Kota Yogyakarta terus meningkat.

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Iva Kusdyarini mengungkapkan kasus asma di Kota Yogkarta didominasi oleh masyarakat dengan umur 20-44 tahun.

Menurut data yang dihimpun Dinkes dari tahun 2015 hingga 2017 terjadi kenaikan antara 14 sampai 20 persen per tahun.

Baca: Cegah Asma dengan Cara Ini

"Asma memang bukan penyakit menular ya, tetapi ternyata kasusnya kok meningkat. Paling dominan umur 20-44 tahun, tahun 2015 ada 653 kasus, tahun 2016 meningkat jadi 760, dan tahun 2017 meningkat lagi 980. Rata-rata terjadi 600 kasus per tahun. Itu data yang dari puskesmas aja,"ungkapnya, Rabu (9/5/2018).

Ia mengatakan asma umumnya karena genetik.

Bisa disebabkan oleh orangtua yang menderita asma, atau bisa juga orangtua yang memiliki alergi tertentu.

"Asma itu biasanya genetik, tetapi ya nggak mesti keturuanan orangtua juga. Bisa jadi orangtua tidak asma, tetapi anaknya ada alergi tertentu. Ya bisa juga orangtua yang asma, terus turun ke anaknya,"katanya.

Lebih lanjut Iva menjelaskan penderita asma harus menyadari alergen yang bisa memicu asma kambuh.

Alergen bisa memicu kambuhnya asma pada penderita.

Baca: Idap Asma Tak Kunjung Sembuh, Seorang Marbot Masjid di Piyungan Nekat Gantung Diri

"Harus tahu alergennya apa, misal debu, ya hindari barang-barang yang menyimpan debu. Hindari rumah yang bangak piguranya, kan pigura juga menyimpan debu. Lalu karpet juga. Atau bulu binatang, ya hindari binatang yang bulunya lebat," lanjut Iva.

Ia pun mengimbau untuk menjaga pola hidup sehat. Mengonsumsi makanan bergizi dan juga melakukan aktivitas fisik.

"Tentunya ya menjaga pola hidup sehat. Konsumsi buah dan sayur. Aktivitas fisik juga perlu, ya olahraga ringan gitu,"pungkasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved