Lifestyle
Mengapa Bioskop Semakin Ramai Sementara Mal Sepi?
Generasi milenial maupun generasi Z lebih menghargai pengalaman daripada kepemilikan barang.
Di sisi lain, perusahaan FMCG menghadapi tantangan dengan kemunculan berbagai merek lokal yang mengambil pangsa pasar dari merek-merek lama.
Riset ini menunjukkan bahwa konsumen bersedia untuk membeli merek baru ketika ada penawaran unik atau pengalaman berbeda yang saat ini tidak diberikan oleh merek-merek terkemuka.
Contohnya, merek-merek perawatan tubuh lokal maupun dari Korea sedang booming dibanding merk-merk yang sudah ada.
5. Bangkitnya kesadaran akan kesehatan
Hasil riset menunjukkan adanya dorongan yang kuat dari konsumen untuk menjaga kesehatan dan kebugarannya.
Mereka meningkatkan pengeluarannya untuk melakukan spa, pijat dan refleksiologi sebesar 40% (1,4 kali lipat) dalam 2 tahun terakhir ini.
Hal ini didorong oleh generasi milenial dan kelompok konsumen kelas atas.
Pada kedua kelompok ini, kebutuhan untuk spa, pijat, dan refleksiologi sendiri meningkat hampir 2 kali lipat dalam dua tahun terakhir.
Ketika pengeluaran untuk produk obat mengalami penurunan lebih dari 10%, pengeluaran justru meningkat lebih dari 80% untuk kelas kebugaran, keanggotaan gym, dan fasilitas olahraga lainnya.
Meningkatnya kesadaran untuk kesehatan dan kebugaran, khususnya didorong oleh kelompok kelas atas dan Gen Z.
Di kedua kelompok ini, pengeluaran untuk kesehatan dan kebugaran telah meningkat lebih dari dua kali lipat dalam 2 tahun terakhir.
Baca: Melalui Perangko Dilan, Pos Indonesia Ajak Generasi Milenial Berkirim Surat
6. Generasi Z adalah kunci masa depan
Salah satu temuan penting dari riset ini adalah munculnya pola konsumsi yang berbeda pada Gen Z, yaitu mereka yang lahir setelah 1996.
Ketika saat ini perusahaan tradisional lebih memfokuskan diri pada generasi millenials, menurut Rajiv, untuk ke depannya, mereka harus menargetkan Gen Z sebagai fokus utama.
Gen Z yang ada saat ini akan menjadi pengganti generasi millennium di masa depan.