Pendidikan

STMIK AKAKOM Bantu Bantul Membuat Sistem Wisata Integratif

STMIK AKAKOM menandatangani perjanjian kerja sama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul.

Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Santo Ari
STMIK AKAKOM menyelenggarakan Focus Group Discussion bersama Pegawai Dinas Pariwisata Bantul untuk mengembangkan Sistem Wisata Integratif, Senin (7/5/2018). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - STMIK AKAKOM menandatangani perjanjian kerja sama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Senin (7/5/2018).

Kerja sama ini berupa pengembangan Sistem Wisata Integratif, di mana nanti para civitas AKAKOM akan membuat aplikasi yang diharapkan dapat digunakan Kabupaten Bantul memasarkan potensi wisatanya.

Ketua Tim Peneliti STMIK AKAKOM, Sri Redjeki mengatakan program ini juga merupakan implementasi dari hibah Ristek Dikti untuk skim peneliti kerjasama perguruan tinggi (PKPT).

Selain mengoptimalkan potensi wisata di Bantul, harapannya sistem ini dapat meningkatkan pendapatan daerah.

Dampak lain yang diharapkan adalah mengurangi angka kemiskinan yang ada di Kabupaten Bantul.

"Nanti akan dibuat aplikasi untuk memasarkan wisata bantul, yang informatif bagi wisatawan dan dapat diakses melalui web, dekstop ataupun mobile," ujar Sri Redjeki.

Ia menuturkan, sistem wisata integratif ini mencakup banyak hal.

Mulai dari lokasi destinasi wisata alam, buatan, wisata religi, kuliner hingga UMKM yang dimiliki warga Bantul.

Desainnya pun akan dibuat user friendly, agar para pelaku usaha ataupun dari dinas dapat dengan mudah mengunggah informasi-informasi yang dibutuhkan.

Lebih lanjut, Sri Redjeki menuturkan bahwa Kabupaten Bantul memiliki rencana untuk menuju ke smart city, di mana sebuah produk IT dapat membantu mempermudah aktivitas pemerintahan.

Maka, STMIK AKAKOM yang merupakan satu-satunya kampus IT di wilayah Bantul merasa terpanggil untuk membatu mewujudkan cita-cita tersebut.

Untuk merealisasikan Sistem Wisata Integratif tersebut, Sri Redjeki telah memerintahkan timnya untuk survei ke masing-masing kecaman untuk melakukan digitasi lokasi wisata beserta potensinya.

Dari kegiatan tersebut, total obyek wisata yang telah dikunjungi oleh mahasiswa dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Bantul sebanyak 71 titik, di mana sebagian besar adalah wisata alam dan budaya.

Jumlah tersebut akan terus berkembang seiring pemetaan yang masih terus dilakukan oleh para mahasiswa.

Sementara Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Ni Nyoman Yudiriani menerangkan bahwa dari data yang ia miliki, terdapat 105 titik lokasi wisata di Bantul.

"Selain destinasi wisata alam, kami juga memiliki destinasi wisata buatan seperti rumah hobit, kuliner kami banyak seperti sate klatak, mie letek dan memiliki banyak pusat kerajinan seperti kerajinan bambu, tanah liat, hingga daur ulang kayu bekas," ulasnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved