Aktion T4, Program Rahasia Paling Mengerikan Saat Nazi Membantai Ratusan Ribu Difabel
Hitler mengeluarkan perintah bernama Aktion T4 untuk menjaga kemurnian ras, pada praktiknya program ini telah membunuh ratusan ribu difabel
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
Orang dewasa pertama yang menjadi korban atas kebijakan ini yakni orang-orang Polandia pada tahun 1939 bersamaan dengan operasi Tannenberg.
Tindakan yang merupakan genosida ini dilakukan untuk membersihkan etnis Polandia di Polandia Barat sehingga tempat itu kemudian bisa dihuni oleh warga Jerman.
NAZI melakukan tindakan sterilisasi di rumah sakit- rumah sakit di wilayah yang mereka kuasai. Setidaknya da lebih dari 20 ribu pasien yang dibunuh.
Tak hanya menggunakan prosedur suntik, mereka juga menggunakan gas beracun di rumah sakit perawatan mental pada tahun 1940.
Di Pommern dan Prussia Timur, NAZI juga membantai 8000 pasien dengan maksud supaya tersedia lebih banyak ruang perawatan bagi para tentara Nazi yang teluka akibat perang.
Sementara penyerangan gas dilakukan di kamp konsentrasi Brandenburg, Herman di bawah pengawasan Victor Brack yang menjadi ketua penyelenggara program Euthanasia.
Nazi mulai menggunakan karbon monoksida murni. Dr. Brandt menyatakan selama persidangan di Nuremberg bahwa ini adalah "kemajuan besar dalam sejarah medis."
Selain kamar gas, eksperimen dilakukan dalam memanfaatkan gas van, yang ditemukan oleh Soviet NKVD sebelum perang dan populer disebut Dushegubka.
Adapun program ini secara resmi dilaksanakan dalam rentang waktu tahun 1939 hingga 1941, tetapi Nazi melanjutkannya sepanjang terjadinya perang.
Sulit untuk mengetahui jumlah pasti korban program Aktion T4. Namun dalam kurun waktu dua tahun saja, sudah ada 70.273 orang kehilangan nyawa.
Sejarawan memperkirakan bahwa jumlah total korban program mengerikan ini lebih dari 200.000 jiwa. (*/berbagai sumber)