Ngeri, Seperti Ini Cara Keji ISIS Menyiksa dan Mengeksekusi Mati Prajurit Suriah
Kekejian di luar batas kembali dipertontonkan kelompok ISIS yang masih menguasai Yarmouk Camp, Damaskus, Suriah.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
Ia sanggup menyasar targetnya yang berjarak 1.250 km hingga 2.500 km, dan atas capaian sejauh itu, rudal ini dijuluki sebagai rudal jelajah jarak menengah.

Pada batas maksimalnya, Tomahawk bisa dipersenjatai dengan hulu ledak konvensional berbobot 453 kilogram.
Akan tetapi, parlemen AS melarang penyematan hulu ledak nuklir pada rudal ini.
Untuk pengendaliannya, rudal ini dilengkapi dengan mesin jet turbo (ganda), kamera inframerah, dan sayap yang bisa ditekuk.
Kelebihan rudal ini yakni tidak harus terbang tinggi untuk menampakkan kekuatannya.
Ia cukup terbang rendah sekitar 30,5 meter di atas tanah saja untuk bisa menyarar targetnya sambil menghindari radar.
Dari laut, rudal ini ditembakkan dan dilengkapi sistem navigasi GPS yang hebat.
Sistem canggih tersebut memudahkan pemerintah AS untuk memandunya dari jauh agar rudal tetap bisa jatuh tepat sasaran.
“Hal utama dari Tomahawk adalah senjata ini tidak perlu harus bergerak mengikuti satu garis lurus antara titik A dan B. Rudal ini mampu menentukan rute memutar sehingga tidak bisa ditembak jatuh,” ujar pensiunan Angkatan Darat AS, Mayjen James “Spider” Marks, seperti dilansir CNN pada Rabu (18/4/2018).
Berikut spesifikasi Tomahawk:
Jangkauan Jelajah: 1250 km hingga 2500 km
Panjang: 5,56 meter tanpa roket pendorong, 6,25 meter dengan roket pendorong.
Kecepatan: 880 km/jam.
Misi: peluncuran dari laut, terbang rendah untuk menghindari radar.
Baca: Rudal Canggih Tomahawk AS Rontok Dicegat Misil Kuno Suriah!