Pos Polisi UIN Dibakar Massa
Pos Polisi di Simpang Tiga UIN Sunan Kalijaga Dibakar, Lalu Lintas pun Macet Total
Akibat kejadian tersebut, lalu lintas di Simpang Tiga UIN Sunan Kalijaga pun dikabarkan macet total.
Penulis: Hanin Fitria | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pos polisi di Simpang Tiga Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga dikabarkan telah dibakar oleh sejumlah demonstran, Selasa (1/5/2018).
Informasi tersebut dikabarkan oleh pemilik akun Mas Boy melalui grup facebook Info Cegatan Jogja, pukul 16.37 wib.
Akibat kejadian tersebut, lalu lintas di Simpang Tiga UIN Sunan Kalijaga pun dikabarkan macet total.
"Hindari Pertigaan UIN macet total..ada demo
Polisi bersiaga krn terjadi pembakaran Pos Polisi," tulisnya.
Hingga kini belum ada keterangan lebih lanjut mengenai insiden tersebut.
Saat ini jurnalis TribunJogja.com sedang menuju ke lokasi kejadian untuk mengkonfirmasi pada pihak-pihak terkait.
Dikejar Warga
Aksi unjuk rasa yang berlangsung di Simpang UIN Sunan Kalijaga pada Selasa sore tadi (01/05/2018) berakhir ricuh.
Iyos (42), seorang driver ojek online di sekitar lokasi, menuturkan massa mulai bersikap anarkis sebelum Maghrib.
"Saya saat itu baru menurunkan penumpang, lalu saya lihat massa melempar-lempar pos polisi dengan bom molotov," ujar Iyos saat ditemui Tribunjogja.com
Iyos mengaku sempat memadamkan api yang menyala di pos polisi, namun massa kembali melempar pos tersebut dengan bom molotov. Iyos pun tersulut emosi.
"Saya lalu mengejar mereka sampai ke area kampus UIN," jelas Iyos.
Sementara itu, Seno (50) warga Gowok menyaksikan langsung aksi kejar-kejaran antara warga dengan massa aksi unjuk rasa.
Menurutnya, massa berpencar ke segala arah saat dikejar warga.
"Saya lihat mereka lari lalu masuk ke selokan di bawah jembatan. Ada yang masuk ke gang-gang juga," jelas Seno.
Iyos menyebut, massa aksi membawa atribut bendera berwarna merah. Mereka juga meneriakkan berbagai yel-yel.
"Mereka teriak-teriak menyalahkan pemerintah," tutur Iyos.
Sementara Kapolda DIY, Brigjen Pol Ahmad Dofiri, menyatakan pihak masih mendalami siapa dalang dari aksi tadi.
Ia menambahkan, aksi tersebut juga tidak ada kaitannya dengan Hari Buruh Internasional yang jatuh pada hari ini.
"Aksi tersebut tidak ada izinnya," ungkap Ahmad Dofiri.
Tak Berizin
Aksi demonstrasi yang dilakukan di pertigaan UIN Sunan Kalijaga, Selasa (1/5/2018) diketahui ternyata tak berizin.
Hal tersebut disampaikan Kapolda DIY, Brigjen Pol Ahmad Dhofiri, saat meninjau lokasi kejadian.
"Nggak ada (izin,red), konsentrasi kita kan pengamanan dalam rangka Hari Buruh di beberapa tempat," ujar Kapolda DIY saat ditemui awak media di lokasi.
Lebih lanjut dirinya mengungkapkan bahwa kericuhan terjadi antara massa dengan aparat kepolisian diduga akibat adanya aksi provokatif dari massa.
Hal itupun akhirnya memaksa pihak kepolisian turun tangan untuk mengamankan aksi tersebut.
Bahkan, lanjut Kapolda, aspirasi yang disampaikan dalam aksi demonstrasi ini sudah tak relevan dengan kaitannya dengan hari buruh internasional ini.
"Mereka demo aksi buruh, tapi yang disampaikan ternyata terkait proyek (bandara) NYIA," lanjutnya.
Ahmad Dhofiri pun menambahkan pihak kepolisian telah mengamankan beberapa orang dalam aksi tersebut.
Mereka yang ditangkap ini diduga adalah provokator yang menyebabkan aksi menjadi ricuh.
Foto-Foto Usai Ricuh





Pos Polisi di simpang UIN Sunan Kalijaga terbakar, Selasa (1/5/2018) (Tribun Jogja/ Wahyu Setiawan)