Pos Polisi UIN Dibakar Massa
Penuturan Saksi Mata, Begini Kronologi Aksi Anarkis Demonstran Hingga Rusak dan Bakar Pos Polisi
Massa aksi membawa atribut bendera berwarna merah. Mereka juga meneriakkan berbagai yel-yel.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Aksi unjuk rasa yang berlangsung di Simpang UIN Sunan Kalijaga pada Selasa sore tadi (01/05/2018) berakhir ricuh.
Iyos (42), seorang driver ojek online di sekitar lokasi, menuturkan massa mulai bersikap anarkis sebelum Maghrib.
"Saya saat itu baru menurunkan penumpang, lalu saya lihat massa melempar-lempar pos polisi dengan bom molotov," ujar Iyos saat ditemui Tribunjogja.com
Iyos mengaku sempat memadamkan api yang menyala di pos polisi, namun massa kembali melempar pos tersebut dengan bom molotov. Iyos pun tersulut emosi.
"Saya lalu mengejar mereka sampai ke area kampus UIN," jelas Iyos.
Sementara itu, Seno (50) warga Gowok menyaksikan langsung aksi kejar-kejaran antara warga dengan massa aksi unjuk rasa.
Menurutnya, massa berpencar ke segala arah saat dikejar warga.
"Saya lihat mereka lari lalu masuk ke selokan di bawah jembatan. Ada yang masuk ke gang-gang juga," jelas Seno.
Iyos menyebut, massa aksi membawa atribut bendera berwarna merah. Mereka juga meneriakkan berbagai yel-yel.
"Mereka teriak-teriak menyalahkan pemerintah," tutur Iyos.
Sementara Kapolda DIY, Brigjen Pol Ahmad Dofiri, menyatakan pihak masih mendalami siapa dalang dari aksi tadi.
Ia menambahkan, aksi tersebut juga tidak ada kaitannya dengan Hari Buruh Internasional yang jatuh pada hari ini.
"Aksi tersebut tidak ada izinnya," ungkap Ahmad Dofiri.(*)