Mungiki, Geng Preman Paling Sadis Bersenjatakan Parang

Mereka melawan pemerintah dan para elit kaya. Dalam keyakinannya, mereka merupakan kelompok yang mewakili gelombang westernisasi di Kenya

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
Kelompok Geng Mungiki 

TRIBUNJOGJA.com - Mungiki, begitulah mereka menamakan kelompoknya. Ini merupakan geng berbahaya dan paling sadis di Kenya. Saking berpengaruhnya, mereka juga kerap disebut sebagai Mafia Kenya.

Adapun, kelompok ini kali pertama muncul sejak tahun 1990an saat pecahnya kerusuhan antar suku di Kenya.

Siapakah anggotanya?

Sebagian besar anggota Mungiki masih berusia muda, hidup miskin dan tak puna pekerjaan alias pengangguran.

Mereka melawan pemerintah dan para elit kaya. Dalam keyakinannya, mereka merupakan kelompok yang mewakili gelombang westernisasi di Kenya sehingga harus dilawan.

Itulah alasannya kenapa kelompok ini seluruh muncul ke permukaan setiap kali ada pergolakan politik di Kenya.

Sementara itu, untuk meredam tindakan kriminalitas, Kenya melarang geng pada tahun 2003.

Tapi nyatanya, kelompok geng itu tak pernah mati, mereka ada hanya saja beroperasi secara rahasia.

Para anggota bersumpah untuk merahasiakan dan meninggalkan geng hanya dengan satu cara: yakni dengan mati.

Geng Mungiki ini kerap kali melakukan aksi pemerasan, menculik orang untuk kemudian minta tebusan, memeras dengan kedok retribusi uang keamanan, dan tak segan membunuh orang yang tak melanggar kesepakatan geng.

Pada tahun 2007, seorang pria bernama Michael Omondi menyaksikan dengan ngeri ketika geng itu melewati lingkungannya, dari rumah ke rumah, menuntut untuk melihat kartu identitas orang-orang.

Mereka saat itu melakukan sweeping, mencari orang-orang non Suku Kikuyu kemudian dibunuh.

Mereka terus melakukan intimidasi dan kekerasan.

Di sisi lain pemerintah juga tampaknya tak berdaya mengendalikan sepak terjang mereka.

Bahkan jumlah anggotanya kian bertambah dari yang awalnya sekitar 100 ribu orang, kini berjumlah sekitar 1 juta orang.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved