PPKNI DIY: Perempuan Rawan Stigma Negatif Dalam Peredaran Narkoba

Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando

TRIBUNJOGJA.COM - Focal Point Persaudaraan Perempuan Korban Napza Indonesia (PPKNI)DIY Nurhayati mengatakan perempuan sangat rentan mendapat stigma negatif dalam dunia peredaran narkoba.

"Stigma itu tidak hanya sebagai pengguna, tetapi juga sebagai relasi atau pasangan dari pengguna narkoba," ujar Nurhayati hari Senin (30/04/2018) saat melakukan kunjungan ke kantor Redaksi Tribun Jogja.

Akibat stigma negatif tersebut, perempuan yang pasangannya adalah pengguna narkoba sulit diterima secara sosial.

Mereka sulit mendapatkan pekerjaan yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Ini juga berdampak pada anak-anak mereka," papar Nurhayati.

Selain sulit mendapat pekerjaan, para perempuan ini mendapatkan diskriminasi dari lingkungan mereka.

Bahkan perlakuan negatif juga didapat dari orang-orang terdekat.

"Mereka biasanya tidak diakui oleh keluarga mereka sendiri," kata Nurhayati.

Menurut Nurhayati, problem seperti ini menjadi tanggung jawab pemerintah. Sebab dampaknya meluas.

Selain itu, ia pun meminta masyarakat agar tidak menghindari para perempuan yang terlibat dalam kasus narkoba, baik langsung dan tidak langsung.

"Justru mereka harus didukung dan diajak bicara," tutur Nurhayati.

PPKNI DIY sendiri sering mengadakan berbagai kegiatan terkait pencegahan narkoba.

Kegiatan tersebut diadakan bekerjasama dengan berbagai LSM dan instansi pemerintahan.

"Kita sering mengadakan berbagai sosialisasi dalam mencegah penggunaan narkoba," ungkap Nurhayati.

Salah satu kegiatan PPKNI DIY Senin ini (30/04/2018) adalah melakukan kunjungan media ke Redaksi Tribun Jogja.

Mereka pun disambut langsung oleh Pemimpin Redaksi Tribun Jogja Ribut Raharjo.(tribunjogja)