Komunitas

Aneka Jenis Mobil Berkumpul di Pasar Seni Gabusan pada Gelaran Babat Alas Mentaok 2018

Bukan tanpa tantangan, karena stigma gathering mobil VW selama ini memang identik digelar dengan tempat ber-AC.

Tribun Jogja/ Susilo Wahid
Wahyu (berkacamata) bersama mobil VW Karmann Ghia hitam tahun 1957 miliknya di acara Babad Alas Mentaok di Pasar Seni Gabusan (PSG), Bantul, Sabtu (28/4/2018). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Warga Yogyakarta mungkin bertanya-tanya mengapa beberapa hari terakhir sering melihat mobil Volkswagen (VW) berseliweran di jalan-jalan wilayah DIY.

Jenisnya pun beragam, mulai dari kombi, beetle atau varian VW lainnya.

Wajar, sedang acara hajatan para pemilik VW di tanah air maupun mancanegara. Tempatnya, di Pasar Seni Gabusan (PSG) Bantul.

Acara ini diberi nama Babat Alas Mentaok 2018 yang sengaja digelar untuk merayakan momen ulang tahun ke-3 Komunitas Mentaok VolksWagen Team (MVWT) Yogyakarta.

Acara digelar selama dua hari berturut-turut, mulai Sabtu hingga Minggu (28-29/4/2018).

Tak heran, kawasan PSG pun dipenuhi ratusan mobil buatan Jerman ini mulai dari area pintu masuk sampai sela-sela losmen yang biasa dipakai untuk berjualan barang kerajinan.

Sedikit melongok ke area belakang PSG, tersaji beragam kuliner sampai lapak onderdil mobil VW.

Andi Jalu Wibowo, Ketua Mentaok VW Team mengatakan, konsep gathering pecinta mobil VW melalui momen ulang tahun MVWT di PSG ini menjadi yang pertama.

"Biasanya acara VW digelar di gedung, kalau di Yogya ya JEC (Jogja Expo Center), tapi kali ini kita gelar di PSG," kata Jalu.

Bukan tanpa tantangan, karena stigma gathering mobil VW selama ini memang identik digelar dengan tempat ber-AC.

Kesan sak onone atau seadanya pun melekat ketika acara Babat Alas Mentaok digelar di PSG yang notabene merupakan tempat sederhana, terbuka dan tak bisa dipasang AC.

"Kita juga harus perbaiki dulu toilet di PSG karena banyak kran air yang tidak berfungsi. Dahan pohon juga kita rapikan supaya enak dilihat. Pada akhirnya para peserta dan pemilik VW yang hadir cukup puas meskipun dengan kesederhanaan yang kita berikan ini," kata Jalu.

Dan yang menjadikan Jalu lega, fungsi acara gathering melalui Babat Alas Mentaok sebagai ajang silaturahmi dan saling menjaga hubungan baik sesama penghobi VW tetap tercapai.

Terbukti pemilik mobil menikmati setiap momen mereka di PSG dengan saling bercengkrama satu sama lain.

Selain ajang gathering menampilkan mobil-mobil VW, Babat Alas Mentaok juga menyajikan berbagai hiburan menarik di panggung utama. Seperti live musik sampai tari tradisional.

Sempat dilakukan pemukulan gong oleh Bupati Bantul, Suharsono sebagai tanda dibukanya acara.

Budi Wijaya, salah satu pengunjung Babad Alas Mentaok mengutarakan rasa puasnya biasa datang ke PSG.

"Lain dari acara gathering VW yang biasa saya datangi sebelumnya. Karena tempatnya terbuka dan cukup teduh, suasananya pun terasa lebih santai," kata Budi. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved