Bisnis
Go-Jek Bakalan Perluas Layanan ke Penyedia Konten Video
Ekspansi ini dalam upaya memperkuat posisinya sebagai aplikasi “one for all”, dari transportasi, pengiriman makanan, hingga pembayaran digital.
TRIBUNJOGJA.COM - Ekspansi layanan terus dikembangkan oleh layanan Go-Jek.
Yang terbaru, perusahaan layanan transportasi ini bakal masuk ke industri konten video.
Ekspansi ini dalam upaya memperkuat posisinya sebagai aplikasi “one for all”, dari transportasi, pengiriman makanan, hingga pembayaran digital.
Menurut Vice President of Acquisition and Development Go-Jek, Michy Gustavia, layanan konten video tersebut bakal dinamai “Go-Play.”
Adapun model bisnisnya mengusung konsep langganan alias subscription, seperti Netflix, Hulu, dan Hooq.
Pengguna Go-Play bisa memilih paket berlangganan harian, mingguan, atau bulanan.
Belum dijelaskan secara spesifik seperti apa konten video yang terkurasi di Go-Play.
Yang jelas, ada konten-konten yang diproduksi sendiri oleh Go-Jek melalui layanan bertajuk “Go-Studio”.
Pembuatan konten orisinil tersebut berbasis data yang dihimpun Go-Jek dari kebiasaan pengguna selama ini.
“Go-Jek akan membuat konten yang berdampak positif untuk sosial.” kata Michy Gustavia.
“Konten yang kami produksi dan kami bantu produksinya, bakal eksklusif untuk Go-Play. Jadi kontennya 95 persen fokus untuk Indonesia,” ia menambahkan.
Baca: Astra Motor dan GO-JEK Berkolaborasi Tingkatkan Kualitas Layanan dan Keselamatan
Video dokumenter pertama diboyong ke luar negeri.
Ia bercerita, salah satu proyek video pertama Go-Jek dibuat berdasarkan tingkat pembatalan (cancelation rate) pengguna yang tinggi ketika memesan Go-Ride dan mendapat sopir perempuan.
Dari temuan data itu, tim Go-Jek bekerja sama dengan para sineas Indonesia untuk membuat dokumenter.