Ramadan

Sambut Ramadan, 48 Pemandu Karaoke dan PSK di Lokalisasi Sukosari Dapat Siraman Rohani

Kementrian Agama Kabupaten Semarang memberikan siraman rohani kepada puluhan pemandu karoke dan PSK di lokalisasi Sukosari, Kecamatan Bawen.

Editor: Hari Susmayanti
KOMPAS.com/Syahrul Munir
Penyuluh agama Kemenag Kabupaten Semarang memberikan hadiah kepada para pemandu karaoke (PK) dan pekerja seks komersial (PSK) dalam acara pengajian akhirussanah di Lokalisasi Sukosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Rabu (25/4/2018) siang. 

TRIBUNJOGJA.COMKementrian Agama Kabupaten Semarang memberikan siraman rohani kepada puluhan pemandu karoke dan pekerja seks komersial di lokalisasi Sukosari, Kecamatan Bawen.

Siraman rohani ini diberikan dengan tujuan supaya menjadi bekal para pemandu karaoke dan PSK saat memasuki bulan suci ramadan nanti.

Siraman rohani dilaksanakan di aula lokalisasi pada Rabu(25/4/2018) siang dengan diikuti oleh 48 orang.

“Tujuannya untuk bekal mereka supaya nanti saat bulan Ramadhan, mereka tidak beroperasi, bisa lebih fokus beribadah,” ungkap Ketua Penyuluh Agama Islam Kemenag Kabupaten Semarang, Tasripan.

Menurut Tasripan, selain silaturahmi, kegiatan ini untuk memberikan pemahaman nilai-nilai agama kepada para pemandu karaoke dan PSK di lokalisasi tersebut.

Kegiatan semacam ini, lanjutnya, sudah rutin dilakukan di beberapa lokalisasi di Kabupaten Semarang.

Sebenarnya, sambung Tasripan, para PK dan PSK yang terperangkap dalam dunia prostitusi lebih banyak dikarenakan faktor ekonomi.

Namun walau sudah terlanjur terjerumus, para PK dan PSK ini juga berhak mendapatkan pencerahan rohani agar lambat laun timbul kesadaran untuk berhenti dan bertaubat.

“Meski bekerja seperti itu, setidaknya mereka mau melaksanakan shalat,” ujarnya.

Penyuluhan kepada para penghuni lokalisasi Gembol, imbuhnya, sudah dilakukan sejak 2011.

Setiap bulan, tempatnya bergiliran dari wisma satu ke wisma lainnya.

Tasripan mengaku, tidak mudah memberikan penyadaran kepada para wanita yang hidup dalam gemerlapnya dunia malam ini.

Namun berkat ketulusan dan kesabaran para penyuluh ini, para PK dan PSK yang mengikuti kegiatan pengajian semakin bertambah.

“Kita harus menyentuh dari hati yang paling dalam agar mereka tidak selamanya bekerja seperti ini. Mereka juga ingin kembali ke keluarga mereka, ke masyarakat normal,” ucapnya.

Kasi Bimnas Kemenag Kebupaten Semarang, Suratno Syukron mengungkapkan, jumlah PK dan PSK di lokalisasi Gembol saat ini sebanyak 125 orang.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved