Tertimpa Reruntuhan Tembok, Warga Kalibening Ini Tetap Bangkit untuk Selamatkan Sang Ibu

TRIBUNJOGJA.COM - Runtuhan tembok kamar tepat mengarah ke tubuh Karno (30), warga Rt 1 Rw 2 Desa Kertosari Kecamatan Kalibening yang tengah tiduran di kamar.

Ia yang terbaring setengah sadar tak sempat meloloskan diri saat bencana terjadi. Sekujur tubuhnya mulai kepala hingga kaki tak luput ketiban puing hingga berdarah.

Untung ia masih punya tenaga untuk menyingkirkan material bangunan itu hingga berhasil beranjak.

Hanya dalam sekejap rumahnya luluh lantak. Padahal di rumah itu, selain dia, lima anggota keluarga lain berada di dalam rumah saat bencana terjadi.

Di ruang dapur yang telah hancur, seorang perempuan tua merintih kesakitan. Tubuh renta ibunya terjepit rangka bangunan yang runtuh hingga tak kuasa melepaskan diri.

Adik perempuannya juga tengah berjuang melawan maut karena tertindih puing.

Ia melupakan sakitnya sementara waktu demi menyelamatkan jiwa keluarga tercintanya itu. Ia memaksa tangannya yang sakit untuk mengangkat puing dari tubuh perempuan itu.

"Ibu luka di kepala, adik di leher. Keduanya ada di dapur saat gempa terjadi, terjepit puing dan tak bisa lari,"katanya

Kepala Karno harus dijahit karena robek tertimpa puing. Sebagian anggota tubuhnya lain lecet dan masih terasa nyeri.

Beruntung lukanya tak begitu parah hingga ia bisa rawat jalan. Namun trauma masih menggelayuti pikirannya. Di ruang inap Al Taubah, ia menunggui adik dan ibunya yang terbaring dengan tatapan sedih.

Ia belum ingin membahas nasib rumahnya yang hancur karena gempa. Karno ingin fokus memulihkan diri, juga jiwanya yang masih terguncang.

Suara reruntuhan yang menggelegar hingga menimpa tubuhnya tak akan mudah terlupakan.

"Saya belum memikirkan rumah. Semoga pemerintah nanti yang memikirkannya. Yang penting jiwa kami selamat,"katanya. (*/tribun jateng)