Spionase Mossad Eli Cohen

Kisah Eli Cohen, Mata-mata Legendaris Israel di Suriah yang Berakhir di Tiang Gantungan #4

SUKSES besar Taabes memasok laporan sensitif militer Suriah ke Mossad disusul keberhasilan lain saat Amin Taabes mengirimkan detail proyek

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
Eli Cohen 

Souwedani membayangkan penangkapan Taabes akan jadi kartu trufnya untuk kup. Kursi Presiden seolah ada di depan matanya. Souwedani tahu Taabes dekat dengan Presiden dan pembantu-pembantu pentingnya.

Namun penangkapan Taabes sesungguhnya bermula dari persoalan sepele. Kedutaan India yang dekat dengan apartemen Taabes mengeluhkan sinyal radionya kerap terganggu. Pengiriman berita ke New Delhi pun jadi tak lancar.

Penyelidikan seksama dilakukan intelijen Suriah. Ketika jaringan listrik dimatikan, termasuk di apartemen Taabes, terlacak masih ada sinyal radio beroperasi. Akhirnya atap gedung apartemen diselidiki, dan ditemukan sebuah antene radio.

Temuan itu menuntun aparat intelijen ke apartemen Taabes, yang tidak menyadari sedang ada pelacakan sinyal radio di sekitarnya. Ketika listrik mati, Taabes menggunakan baterai cadangan. Keteledoran itu tak disadarinya hingga ia digerebek.

Tertangkapnya Taabes membuat syok Presiden Al Hafez. Ia bertindak cepat mengirimkan Kolonel Salah Dalli dan Kolonel Hatoum, guna membantu penanganan masalah supaya tidaki melebar ke mana-mana.

Kehadiran Dalli dan Hatoum tak pelak membuat masygul Souwedani. Ia tak bisa lagi leluasa menggunakan Taabes sebagai senjata politik dalam permaianan berbahayanya. Kabar penangkapan Taabes sudah menjalar di Tel Aviv.

Taabes kemudian dipindahkan ke sebuah markas militer di luar Damaskus. Apartemennya dibedah habis guna menemukan semua peranti mata-mata yang tersisa. Presiden Al Hafez secara pribadi segera menemui Taabes di lokasi penahanannya.

Di ruang pertemuan, ketika dua sosok itu bertemu muka, mereka hanya saling pandang. Hening. Taabes lah yang mula-mula membuka percakapan. "Saya Eli Cohen. Dari Tel Aviv. Seorang prajurit Angkatan Bersenjata Israel'.

Kepada media massa, Presiden Al Hafez berusaha mengalihkan kesalahan, baik yang dibuatnya sendiri maupun teman-teman dekatnya. Mula-mula ia percaya Taabes seorang Suriah dari Argentina.

Presiden Amin Al Hafez memerintahkan penyelidikan cepat dan pengadilan militer, yang akan melibatkan dua perwira militer kepercayaannya, Salah Dalli dan Saleh Hatoum, sebagai hakimnya.

Dua orang yang sesungguhnya mengetahui lekuk liku kamar-kamar pribadi di apartemen Taabes.
Orang-orang yang memahami dan menikmati setiap desah dan dengus napas perempuan- perempuan yang didatangkan ke apartemen itu.

Israel bergerak cepat dengan segala cara guna membantu penyelamatan mata-matanya. Semua sumber daya, termasuk tokoh-tokoh penting dunia, digerakkan untuk menyelamatkan Eli Cohen.(xna)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved