Budaya
Ratusan Warga Iringi Arak-arakan Labuhan Menuju Sri Manganti
Ratusan warga yang dipimpin oleh juru kunci Merapi Kliwon Suraksohargo iringi arak-arakan Labuhan Merapi menuju Sri Manganti.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Hari Susmayanti
Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM - Selasa pagi tadi (17/04/2018) seserahan Ubo Rampe untuk upacara Labuhan diarak menuju Sri Manganti.
Ratusan warga pun ikut mengiringi perjalanan tersebut.
Acara sempat mundur setengah jam dari jadwal semula. Sekitar pukul 07.15 WIB, seserahan Ubo Rampe didoakan terlebih dahulu sebelum memulai perjalanan.
Selain Ubo Rampe, pelana kuda yang dinamai Kambil Wetengan pun turut diarak.
Perarakan dimulai dari Petilasan Mbah Maridjan di Hargo Merapi lalu berjalan kaki hingga ke Sri Manganti.
Rombongan arak-arakan ini dipimpin oleh putra Mbah Maridjan Kliwon Suraksohargo alias Mas Asih yang saat ini menjadi Juru Kunci Merapi.
Baca: Rektor UGM, Harapkan Tim Semar Raih Hasil Maksimal Dalam DWC London
Tampak pula dalam rombongan sekelompok ibu-ibu yang membawa bakul-bakul tertutup kain serta dua buah keranjang.
"Bakul-bakul itu isinya sesajen," jelas seorang warga yang ikut dalam iring-iringan tersebut.
Rombongan sempat beristirahat sejenak di Pos Bedengan. Setelahnya langsung kembali berjalan menuju Sri Manganti.
Setibanya di lokasi, rombongan langsung duduk lesehan dan kembali mendaraskan doa-doa. Seluruh seserahan dan sesajen pun diletakkan di hadapan mereka.
Tampak pula bunga-bunga ditaburkan di atas batu-batu besar yang dikeramatkan.
Menurut Supandi, salah satu Abdi Dalem Keraton Yogyakarta, bunga-bunga itu merupakan bagian dari ritual Labuhan.
"Yang ditabur itu bunga setaman, ada macam-macam jenisnya," jelas Supandi. (tribunjogja)