Techno
Mark Zuckerberg Mengaku Turut Menjadi Korban Pencurian Data
Kali itu merupakan kesaksian kedua Zuckerberg di hadapan kongres AS, terkait masalah keamanan data pengguna Facebook.
TRIBUNJOGJA.COM - Data pribadi dari 87 juta pengguna jejaring sosial Facebook bocor ke perusahaan pihak ketiga bernama Cambridge Analytica, yang kemudian menggunakannya untuk kepentingan politik.
Hal ini menjdi skandal kebocoran data yang mengguncang Facebook.
Terdapat 1 juta pengguna di Indonesia yang turut terdampak pencurian data ini.
Ternyata bukan hanya para pengguna Facebook yang menjadi korban kebocoran data.
CEO sekaligus pendirinya, Mark Zuckerberg, pun ikut tertimpa kesialan serupa.
Setidaknya begitulah menurut pengakuan Zuckerberg dalam kesaksiannya di hadapan Komite Energi dan Perdagangan Kongres Amerika Serikat di GEdung Capitol Hill, Washington DC, Rabu (11/4/2018).
Ketika ditanya oleh Senator Anna Eshoo apakah data pribadi Zuckerberg dijual ke Cambridge Analytica, orang nomor satu di Facebook itu menjawab "Ya" tanpa membeberkan detil lebih jauh tentang jawabannya.
Kali itu merupakan kesaksian kedua Zuckerberg di hadapan kongres AS, terkait masalah keamanan data pengguna Facebook.
Baca: Pria Ini Ditangkap Karena Perdagangkan Gadis di Facebook
Sehari sebelumnya, Selasa, Zuckerberg sudah memberikan kesaksian dan menjawab pertanyaan dari para wakil rakyat AS selama 5 jam.
Hari Rabu, senator Frank Pallone bertanya apakah Zuckerberg bersedia mengubah setting default Facebook untuk meminimalisir jumlah data yang diambil dari pengguna.
Zuckerberg membalas dengan mengatakan hal tersebut adalah isu kompleks yang perlu jawaban lebih dari sekadar "ya" atau "tidak."
"Itu mengecewakan untuk saya," kata Pallone menanggapi jawaban Zuckerberg, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari NBC News.
1 juta pengguna Facebook Indonesia dicuri data pribadinya Cambridge Analytica adalah firma konsultan poltik yang dipakai Donald Trump dalam kampanye Pilpres AS pada 2016 lalu.
Cambridge Analytica memperoleh bocoran data pengguna Facebook dari aplikasi kuis yang beredar di jejaring sosial itu.
