5 Korban Kecelakaan Bus Study Tour SMA Negeri 2 Kota Magelang Masih Dirawat di RSUD Tidar
Saat masuk UGD, sejumlah korban mengalami luka-luka, termasuk korban lain yang sebagian besar mengalami memar.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Korban kecelakaan bus study tour SMA Negeri 2 Kota Magelang yang terjadi di Ngawi, Kamis (5/4/2018) lalu, hingga kini masih menjalani perawatan intensif di RSUD Tidar, Kota Magelang.
Mereka masing-masing tiga guru dan pendamping, serta dua orang siswa.
Kelima korban atas nama Nuli Mursini (56), guru sekaligus Waka Kesiswaan SMA Negeri 2 Kota Magelang, warga Potrobangsan, Magelang ; Sandika Priyatmoko, guru, warga Ngabean, Secang, Magelang; Ahmad Ariyadi, warga Ngempon, Ngadirejo, Temanggung.
Dua orang siswa yang dirawat, Zaki Raja Nugroho (17), warga Susukan Grabag dan Muhammad Herza Saputra (17), warga Perum Tidar Indah, Magersari.
"Sedari Kamis malam, kami menerima lima orang pasien di UGD, mereka korban kecelakaan bus study tour SMA 2 Kota Magelang beberapa waktu yang lalu," ujar Kepala Bidang Perawatan RSUD TIdar Kota Magelang, Nasrudin, Jumat (6/4/2018).
Nasrudin mengatakan mereka tiba di UGD sekitar pukul 22.30 WIB malam, pada Kamis (5/4/2018).
Petugas medis dan dokter pun langsung menangani mereka secara intensif.
Saat masuk UGD, sejumlah korban mengalami luka-luka, termasuk korban lain yang sebagian besar mengalami memar.
"Kondisi awal, ada yang memar, pusing. Seperti pak Sandika, nyeri dada kanan, siswa Zaki keluha pelipis kanan, mata biru, karena benturan Ibu Nuli, luka di kepala," ujarnya.
Dikatakannya, kondisi kelima korban saat ini dalam kondisi stabil, tetapi belum diperbolehkan pulang karena masih harus menjalani perawatan intensif oleh pihak rumah sakit.
Pasien pun dirawat secara khusus di ruang VIP di kamar perawatan Alamanda RSUD Tidar.
"Kami masih pantau terus dan rawat pasien, hingga kondisinya membaik," ujarnya.
Sementara itu, Humas SMA Negeri 2 Kota Magelang, Kristina Eka Yuliati mengatakan, seluruh korban yang merupakan bagian dari SMA Negeri 2 Kota Magelang sudah mulai membaik.
"Beberapa memang masih perlu perawatan khusus, seperti ibu Nuli, yang harus menjalani penanganan medis di bagian hidung karena patah. Tetapi semuanya dalam kondisi stabil," ujar Eka, Jumat (6/4/2018).
Eka mengatakan, atas kejadian ini, pihaknya akan melakukan evaluasi secara menyeluruh.
Ia berharap kejadian ini tak akan terulang kembali di masa yang akan datang.
"Kami jadikan pelajaran, kami evaluasi, agar tak terulang lagi. Ini adalah musibah, sepatutnya kita ambil hikmahnya. Yang penting para guru dan murid semua selamat," ujarnya.(*)