Mengenal Karya Heru Dodot Widodo, Seng dan Uang Dollar

Mengenal karya Heru Dodot Widodo, Seng dan Uang Dollar yang berlatar belakang perjalanan hidupnya sebagai seorang seniman.

Penulis: Wahyu Setiawan Nugroho | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/ Wahyu Setiawan Nugroho
Heru Dodot Widodo menunjukkan salah satu karyanya dalam Katalog Masterpiece, Senin (2/4/2018). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Wahyu Setiawan Nugroho

TRIBUNJOGJA.COM - Seniman jebolan SMSR Yogyakarta ini terkenal melalui karya realisme tentang berbagai latar kehidupan.

Pria bernama asli Heru Widodo ini mengaku karyanya sangat terinspirasi dari pengalaman hidupnya.

Dodot panggilan akrabnya mengaku mendapat inspirasi dari perjalanan hidupnya.

"Karya saya merupakan bentuk visualisasi diri dari pengalaman, yang sudah terjadi, yang sedang terjadi dan akan terjadi," ungkap Dodot.

Karya-karya Dodot pun banyak mengangkat seng dan uang dollar, rupanya hal ini bukan tanpa alasan.

Dirinya menganggap seng dan uang adalah metafora dari kehidupan.

Hidup menurutnya akan seimbang kala ada naik dan turun, ada baik dan buruk dan gelombang itu menandakan kehidupan.

"Saat kita hidup datar saja maka bisa dibilang rest in peace, tenang dalam kedamaian tidak ada gejolak artinya mati namun saat hidup mengalami naik dan turun itulah hidup," katanya saat ditemui Tribunjogja.com, Senin (2/4/2018).

Sementara Dollar adalah baginya sebuah alat tukar yang menarik, sebuah nilai dan populer di kalangan warga dunia.

Melalui karya Dollarnya dirinya berharap karya-karyanya mampu diterima dan dinikmati oleh seluruh warga dunia.

Layaknya mereka mengenal Dollar.

Sejak awal tahun 1990 an Dodot memang telah menelurkan karya yang menjadi masterpiece.

Karya Dodot telah banyak dipamerkan diberbagai belahan dunia.

Seperti China, Hongkong, Singapura bahkan Eropa pernah menjadi lokasi pamerannya.

Tak heran jika Dodot kini telah menelurkan ratusan karya dan banyak dikoleksi oleh kolektor lukisan dunia.

Pencapaian terbesarnya adalah beberapa karyanya masuk dalam buku Masterpiece Southeast Asian, Chinese, Modern and Contemporary Art Tahun 2011 dan 2012, termasuk dalam Collection of Important Modern and Contemporary South East Asia Painting and Sculptures koleksi orang terkaya di Singapura.

Satu di antara karya fenomenalnya yakni dirinya melukis perjalanan cintanya dengan pasangannya yakni Eka Susilawati pada sebuah mobil sedan Mercy E300 tahun 1991.

"Bagi saya karya seorang seniman adalah Doa, Karya adalah Istri dan Karya adalah Anak dari buah tangan seorang seniman," pungkasnya. (tribunjogja)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved