KNCI Menolak Pembatasan 1 NIK 3 SIM Card

KNCI menuntut pemerintah untuk membatalkan peraturan registrasi 1 NIK 3 kartu perdana.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Hasan Sakri
Ribuan anggota Kesatuan Niaga Celuler Indonesia (KNCI) Jateng-DIY menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Nol kilometer, Kota Yogyakarta, Senin (2/4/2018). KNCI menyatakan penolakan terhadap aturan 1 NIK untuk 3 no ponsel karena dianggap dapat mematikan usaha mereka. 

Laporan Calon Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- Ribuan massa yang tergabung dalam Komunitas Niaga Cellular Indonesia (KNCI) menggelar aksi unjuk rasa.

Massa berkumpul di Alun-alun Utara Yogyakarta untuk pembagian ikat kepala, kemudian berjalan ke titik nol kilometer.

Ketua KNCI Jateng DIY, Muhammad Nur Khotim mengatakan aksi tersebut merupakan aksi nasional.

Khotim melanjutkan, KNCI menuntut pemerintah untuk membatalkan peraturan registrasi 1 NIK 3 kartu perdana.

Menurutnya pembatasan tersebut merugikan outlet-outlet.

"Kami menolak 1 NIK untuk 3 SIM Card, itu tuntutan utama kami. Akan kami perjuangkan sampai titik darah penghabisan, karena itu adalah masa depan keluarga kami. karyawan kami," kata Khotim.

Ia mengatakan pembatasan tersebut membuat outlet-outlet mengalami kerugian.

Omzet saat ini mencapai 25 persen, dan terus menurun.

Khotim mengklaim lebih dari 5 juta orang yang bergantung pada usaha outlet seluler.

"Pembatasan 1 NIK 3 SIM Card sangat merugikan, terutama bagi konter pulsa. Sekarang omzet menurun sekitar 25 persen, semakin turun. Saya yakin 5 juta bahkan lebih bergantung pada usaha ini. Silahkan dicek, dihitung sendiri," ungkap Khotim.

Ia mengatakan konter pulsa juga membayar pajak, bahkan bisa membuka lapangan pekerjaan.

Orang yang memiliki pendidikan minim, bisa bekerja di konter pulsa.

"Kami bayar pajak. Kami malah bisa membuka lapangan pekerjaan. Pendidikan minim , SDM minim bisa bekerja di konter pulsa. Tetapi apa, kami malah diperlakukan tidak adil," kata Khotim.

Aksi tersebut diikuti hampir 4ribu penjual pulsa dan aksesoris.

Massa dibagi dalam dua kubu berbaji merah dan putih.

Pembagian tersebut melambangkan bendera Indonesia, Merah Putih. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved