Seorang Geolog Ciptakan Varietas Padi Don Bejo, Hanya Butuh 75 Hari untuk Panen 

Tak tanggung-tanggung, dia kawinkan enam indukan padi yang punya keunggulan masing-masing

Penulis: sis | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Hening Wasisto
Sejumlah petani setempat saat tengah memanen padi Don Bejo di areal persawahan Desa Kertirejo, Selomartani, Kalasan Sleman, Rabu (21/3/2018). 

Baca: Hasil Panen Padi Hibrida di DIY Capai 10 Ton Per Hektare

Di samping itu, Lesto memimpikan bibit padi yang dihasilkan nanti bisa dipanen di rentang waktu yang pendek.

Lesto Prabhancana Kusumo dan sejumlah petani setempat saat tengah memanen padi Don Bejo di areal persawahan Desa Kertirejo, Selomartani, Kalasan Sleman, Rabu (21/3/2018).
Lesto Prabhancana Kusumo dan sejumlah petani setempat saat tengah memanen padi Don Bejo di areal persawahan Desa Kertirejo, Selomartani, Kalasan Sleman, Rabu (21/3/2018). (TRIBUNJOGJA.COM / Hening Wasisto)

Yakni selama 80-85 hari saja. Selain itu, Lesto juga mendambakan bibit baru ini bisa hidup subur meskipun tak diberi asupan pupuk kimia, mengingat lahan yang digunakan untuk melakukan riset ini berada di lahan kritis yang berpasir.

Hanya 75 hari

Hingga akhirnya padi bernama Don Bejo itu lahir.

Don Bejo yang merupakan padi organik ini diklaim mempunyai rasa yang lebih enak dari beras mentik wangi.

Selain itu, Don Bejo juga mempunyai keunggulan dibandingkan dengan beras lainnya.

Misalnya tahan terhadap serangan hama, utamanya wereng. Tentunya bisa tumbuh subur di lahan kritis sekali pun.

"Musuh utama Don Bejo adalah burung. Pernah pula ada kejadian di kanan kiri padi milik para petani itu meranggas. Namun, Don Bejo tetap tumbuh subur dan bisa dipanen," jelasnya.

Baca: Kementan Larang Petani Budidaya Padi Hitam dari Luar Negeri

Lesto menambahkan, pertama kalinya padi Don Bejo ditanam pada 5 hingga 10 Januari 2018 silam dan padi ini bisa dipanen pada 19 hingga 20 Maret 2018.

Sejumlah petani setempat saat tengah memanen padi Don Bejo di areal persawahan Desa Kertirejo, Selomartani, Kalasan Sleman, Rabu (21/3/2018).
Sejumlah petani setempat saat tengah memanen padi Don Bejo di areal persawahan Desa Kertirejo, Selomartani, Kalasan Sleman, Rabu (21/3/2018). (TRIBUNJOGJA.COM / Hening Wasisto)

Namun, fakta bicara lain. Usia panen waktu itu yang memang didesain 80 hingga 85 hari.

Di tahun keempat ini Lesto patut berbangga.

Pasalnya, padi Don Bejo hanya membutuhkan waktu 70 hingga 75 hari untuk bisa dipanen.

"Bila dihitung masa semai/sebar, menurut klasifikasi Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, padi Don Bejo masuk pada Ultra Genjah karena usia panen kurang dari 90 HSS (Hari Setelah Sebar/Semai)," urai Lesto.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved