IPAL Tahu dan Batik Dibangun Tahun Ini

Suyana menjelaskan bahwa selama ini pemilik usaha melakukan pengolahan limbah dengan cara sederhana.

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Kurniatul Hidayah
Peserta susur sungai dalam rangka Peringatan Hari Air Dunia di Winongo, Sabtu (24/3/2018). 

Laporan Reporter Tribun Jogja Kurniatul Hidayah

TRIBUNJOGJA.COM ,YOGYA - Pemerintah Kota Yogyakarta tengah berencana membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk limbah tahu dan batik. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Suyana menjelaskan akan membangun 4 IPAL yakni 2 IPAL tahu dan 2 IPAL batik.

"Untuk IPAL tahu ada di Tegalrejo dan untuk IPAL batik di sekitar Demangan sini," ujarnya, Senin (26/3/2018).

Suyana menjelaskan bahwa selama ini pemilik usaha melakukan pengolahan limbah dengan cara sederhana.

Misalkan saja untuk limbah batik, tidak langsung dibuang namun ditampung terlebih dahulu di bak.

"Sebenarnya sudah melakukan pengolahan limbah. Tapi terlalu sederhana. Ditampung di bak untuk diendapkan lalu dibuang. Kalau kita kan dibagi menjadi beberapa kompartemen kemudian disaring," bebernya.

Baca: Penetapan Tersangka Kasus IPAL Komunal Masih Tunggu Saksi Ahli

Ia membeberkan, dalam limbah tahu tersebut mengandung senyawa organik yang tinggi di antaranya BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand).

Selain itu limbah tahu juga menimbulkan bau yang tak sedap serta menyebabkan pencemaran lingkungan.

Sementara limbah batik mengandung unsur kimiawi yang tinggi, terlebih batik yang menggunakan pewarna kimia.

Namun untuk segera membangun IPAL yang sumber anggarannya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tersebut tidaklah mudah. Ia menemui beberapa kendala di lapangan misalkan saja jarak serta lahan.

"Lokasinya di tepi sungai jadi susah. Lalu juga jarak tempat satu ke tempat lainnya juga jauh. Belum ada di sini Kampung Batik yang jarak pengrajin batik satu dengan yang lain berdekatan. Mereka tersebar. Itu yang susah," ungkap Suyana.

Walau terdapat kendala tersebut, ia merencanakan pembangunan IPAL dilakukan pada tahun 2018 ini.

"Targetnya tahun ini. DED sedang dibuat," ujarnya.

Baca: Warga Bergan Sempat Keluhkan Proyek IPAL Komunal

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved