Warga Bergan Sempat Keluhkan Proyek IPAL Komunal

Warga penerima manfaat saluran IPAL komunal ini sempat mengeluhkan proyek pembangunan yang terkesan belum tuntas.

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: oda
kompasiana.com
ilustrasi korupsi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kasus dugaan korupsi Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) komunal di Dusun Bergan, Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, hingga kini terus menyisakan sejumlah persoalan.

Sebelum mencuat menjadi kasus dugaan korupsi dan diperiksa Kejaksaan Negeri (Kejari) Bantul, banyak warga yang mengeluhkan bangunan dari proyek senilai Rp 350 juta ini.

Warga penerima manfaat saluran IPAL komunal ini sempat mengeluhkan proyek pembangunan yang terkesan belum tuntas.

Baca: Diduga Pakai Nota Belanja Fiktif, Kejari Bidik Kasus Dugaan Korupsi IPAL Komunal

Sementara, masih ada beberapa saluran dari rumah warga yang belum disalurkan secara sempurna. Bahkan, ada yang mengalami kerusakan.

“Belum lagi, setiap paginya ada bau dari saluran IPAL komunal ini,” ujar Kepala Dusun Bergan, Tulus Sunardi, Kamis (10/11/2016).

IPAL komunal ini, seharusnya menjadi tampungan bagi 101 kepala keluarga (KK) di wilayah dusun tersebut.

Namun, kata Tulus, ada sebagian warga yang belum menyalurkan limbah rumah tangga mereka ke saluran IPAL ini. Termasuk Tulus yang memang belum menyalurkan air limbah miliknya.

Beberapa persoalan seperti saluran yang tidak mengalir lancar dan pekerjaan tidak tuntas itulah yang menimbulkan tanda tanya di masyarakat.

Belum lagi, beberapa material dari saluran IPAL ini juga diduga tidak sesuai dengan standar.

“Enam bulan setelah pembangunan itu, warga banyak yang mengeluh. Saya juga belum menyambung saluran, tunggu ada kejelasan. Termasuk ada rapat membahas pembangunan IPAL ini,” katanya.

Lantaran proyek ini belum tuntas, maka sempat mengalami mangkrak selama beberapa waktu. Namun, sempat dikerjakan kembali setelah diendus Kejari.

Baca: Kepala Dusun Merasa Tak Dilibatkan Dalam Proyek IPAL Komunal

Beberapa warga pun sempat menanyakan kemana larinya sepertiga uang proyek tersebut. Tulus juga mengakui dirinya memang sempat diperiksa Kejari selama dua kali.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved