Kisah Hitler Kebaikan Menolong Pasukan Mussolini yang Kocar-kacir oleh Tentara Inggris

Hitler bahkan selalu merendahkan Mussolini karena pasukan fasis Italia sangat berbeda dibandingkan pasukan ultranasionalis Nazi

skepticism
Benito Mussolini dan Adolof Hitler 

Untuk memperkuat pasukan Persemakmuran Inggris yang dikirim ke Yunani dan Delta Nil, didatangkanlah pasukanpengganti, British 2nd Armoured dan Australian 9th Infantry Division untuk ditempatkan di Cyrenaica di bawah komando Letjen Philip Neame. 

Tapi dua kekuatan pasukan pengganti itu kurang pengalaman tempur, kurang persenjataan, dan kendaraan tempur lapis baja yang dimiliki untuk sebuah divisi juga tidak memadai (under strength). 

Dalam kondisi kekuatan pasukan Persemakmuran Inggris di Cyrenaica kurang memadai, Italia kemudian meminta bantuan tempur dari Nazi Jerman dan ternyata mendapat respon cepat dari Hitler. 

Meskipun kesal dengan ulah Mussollini, Hitler memutuskan mengirmkan bala bantuan secepatnya.   

Lewat operasi militer bersandi Operation Alpine Violet, Hitler memerintahkan agar bantuan militer berupa persenjataan segera dikirim ke front Italia (Naples) dan selanjutnya ditempatkan di Afrika Utara. 

Di bawah pimpinan pasukan tempur, khususnya komando pasukan lapis baja Nazi yang sedang naik daun namanya, Marsekal Erwin Rommel, kekuatan pasukan Nazi pun dikirim menuju Tripolo, baik lewat laut maupun udara. 

Rommel yang membuktikan kemampuannya di medan tempur Prancis lewat serbuan kilatnya yang terkenal, yaitu Bliztkrieg, diharapkan menerapkan operasi serupa di Libia, Mesir, dan Afrika Utara. 

Sebelum dikirim ke medan tempur Afrika Utara yang didominias padang pasir, kendaraan tempur dan tank-tank Nazi dimodifikasi sedemikian rupa dengan disesuaikan lingkungan tempurnya. 

Kendati dari sisi kekuatan tempur Rommel merasa belum siap pada bulan Maret-April, serbuan kilat pun dilancarkan terhadap pasukan Persemakmuran Inggris. 

Dalam serangan itu kekuatan lapis baja Rommel yang didukung pasukan lapis baja Italia, 102nd Motorised Division Trento, berhasil menghancurkan kekuatan lapis baja 2nd Armoured Division dan sekaligus memukul mundur pasukan Persemakmuran Inggris. 

Komandan pasukan Inggris yang membawahi pasukan di wilayah Mesir, Letjen Richard O’Connor, bahkan tertangkap sehingga pasukan Persemakmuran Inggris harus melakukan reorganisasi kekuatan militernya di Afrika Utara. 

Markas besar pasukan Persemakmuran Inggris di Cyrenaica ditutup dan diambil alih oleh Western Desert Force di bawah komando Letjen Noel Beresford Peirse. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved