Lipsus Terminal Giwangan

Butuh Rp18 Miliar untuk Perbaikan Terminal Giwangan

Dari penghitungan yang dilakukan pihaknya, total anggaran perbaikan bisa mencapai sekitar Rp18 miliar.

Penulis: sis | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Hening Siswanto
Suasana terminal giwangan 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Giwangan, Bekti Zunanta menjelaskan, masa transisi peralihan pengelolaan pada awal 2017 lalu memiliki dampak bagi terminal yang berdiri pada 2002 silam tersebut.

“Persoalan kebersihan dan juga kerusakan aset terminal memang menjadi masalah pada masa transisi 2017 lalu,“ ujar Bekti, Selasa (20/2/2018).

Menurutnya, di masa transisi itu belum ada anggaran dari pemerintah pusat untuk kebersihan terminal.

Otomatis, kebersihan di terminal pun sempat tak terperhatikan.

Belum lagi, persoalan kerusakan aset yang terlihat secara kasat mata di terminal ini.

Untuk tahun ini, pihaknya mengatakan belum bisa memperbaiki aset terminal tersebut.

Meskipun sudah ada daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) sebesar Rp4,5 miliar dari pemerintah pusat melalui Balai Pengelola Transportasi Darat Kementrian Perhubungan.

Baca: Terkait Terminal Giwangan, Pemerintah Pusat Juga Harus Ambilalih Kewajiban Pemkot

Menurutnya, dana tersebut belum cukup untuk mengcover biaya rehabilitasi kerusakan Terminal Giwangan.

Dari penghitungan yang dilakukan pihaknya, total anggaran perbaikan bisa mencapai sekitar Rp18 miliar.

“DIPA ini kami pergunakan untuk biaya operasional terminal seperti pembayaran honor pegawai non PNS, dan operasional terminal lainnya, “ ulasnya.

Baca: Selain Tak Terawat, Terminal Giwangan Juga Sepi penumpang

Meski demikian, pihak Satpel terminal mendapat kucuran uang untuk rehab ringan dan kebersihan sebesar Rp250 juta.

Jika dibandingkan dengan kebutuhan terminal saat ini, angka tersebut jauh dari cukup.

Namun, pihaknya mengatakan akan menggunakan secara optimal untuk kebersihan dan rehab ringan.

Saat ini, ada 19 orang pegawai yang bertugas menjaga kebersihan di terminal Giwangan.

Mereka membersihkan gedung hingga landasan bus.

Diakui Bekti, jumlah tenaga tersebut masih belum ideal dengan lokasi yang dibersihkan.

“Prinsip kami dengan nominal kecil ini berusaha menjadikan terminal berseri kembali, “ paparnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved