Sering Salah Kaprah, Klenteng dan Vihara Itu Tidak Sama Lho, Ini Penjelasan Perbedaannya

Perbedaan ini tampak dari umat yang menggunakannya hingga tata cara peribadatannya.

Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Bramasto Adhy
Atraksi liong dupa ditampilkan saat perayaan Tiong Jiu 2016 di Klenteng Poncowinatan, Yogyakarta, Kamis (15/9/2016). Tiong Jiu merupakan tradisi menikmati bulan purnama bersama keluarga dan sanak saudara. 

TRIBUNJOGJA.COM - Masih banyak orang yang menganggap Kelenteng dan Vihara adalah sama.

Banyak yang mengira Klenteng dan Vihara merupakan tempat beribadah umat Buddha dengan konsep yang serupa.

Padahal keduanya jauh berbeda. Perbedaan ini tampak dari umat yang menggunakannya hingga tata cara peribadatannya.

Kelenteng merupakan tempat beribadah bagi umat Konghucu atau Tionghoa perantauan.

Di dalam Kelenteng ini terdapat berbagai macam rupang/patung dewa-dewi, di antaranya rupang aliran Buddha Mahayana, rupang aliran Taois, rupang aliran Konfusianis.

Pada awalnya, dewa-dewi itu dihormati oleh penganut marganya masing-masing.

Seiring perkembangan zaman, untuk menghormati dewa-dewi oleh berbagai macam marga, dibuatkanlah ruangan khusus yang dikenal sebagai Kelenteng.

Di dalam klenteng, bagian samping atau belakang dikhususkan untuk leluhur yang masih dihormati oleh sanak keluarga masing-masing.

Adapula tempat untuk mempelajari ajaran-ajaran atau agama leluhur, seperti Konghucu, Taoisme, Konfusianis, hingga Buddha.

Dengan hadirnya Kelenteng ini, muncul pula sebutan Tri Dharma, yaitu 3 Kebenaran yang mengacu pada ajaran Buddha, Taois, dan Konfusianisme.

Sementara, Vihara merupakan tempat beribadah untuk umat Buddha.

Vihara umumnya tidak memiliki banyak rupang/patung, hanya ada patung Buddha atau patung Kwan Yin.

Jika di altar Vihara hanya ada satu rupang Buddha, maka itu adalah Vihara Aliran Threavada. Rupang tersebut adalah Rupang Buddha Gautama.

Namun, jika di altar terdapat tiga rupang, maka kemungkinan besar Vihara itu menganut Aliran Mahayana.

Apabila di altar Vihara itu ada Rupang Buddha yang berada di tengah, itu adalah Rupang Buddha Amitabha atau Amitayus.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved