Fisipol UGM Buka Program Double Degree S2 Hubungan Internasional
Mahasiswa yang diterima dalam program ini akan berkesempatan mengenyam kuliah di UGM dan di Murdoch University.
TRIBUNJOGJA.COM - Fisipol UGM membuka program gelar ganda (double degree) untuk prodi S2 Hubungan Internasional bekerjasama dengan Murdoch University, Australia.
Program gelar ganda ini rencananya akan segera dibuka pendaftarannya pada pertengahan tahun ini.
Mahasiswa yang diterima dalam program ini akan berkesempatan mengenyam kuliah di UGM dan di Murdoch University.
“Ketika di wisuda akan mendapat dua gelar dari UGM dan Murdoch University,” kata Ketua Departemen Hubungan Internasional, Fisipol UGM, Dr Nur Rachmat Yuliantoro saat ditemui dalam joint research workhsop hasil kerjasama Fisipol UGM dan Murdoch University yang berlangsung di ruang seminar University Club (UC) UGM, Rabu (7/2/2018).
Meski belum menyebutkan jumlah mahasiswa yang akan diterima dalam program double degree ini, Nur rachmat memastikan program ini akan dibuka pada pertengana tahun ini sesuai dengan jadwal pnerimaan mahasiswa baru di UGM.
“Kita pastikan tahun ini sudah dibuka,” kata Nur.
Dikatakan Nur, tawaran peluang kerjasama program gelar gadna ini datang dari Murdoch university untuk mengajak kerjasama dalam peningkatan pembelajaran prodi S2 hubungan internasional.
“Mereka memandang S2 HI UGM sudah cukup pantas diajak kerja sama, tentu bagi kami ini kesempatan sekaligus membuka kerja sama yang lebih luas,” ujarnya.
Bagi mahasiswa yang akan mengambil program double degree ini menurut Nur akan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menimba ilmu yang lebih luas terkait dalam politik internasional.
“Selain dapat gelar ganda, mahasiwsa dapat menimba ilmu lebih luas lagi,” katanya
Persipan pembentukan program doubledegree untuk program master prodi Hubungan Internasional ini sudah dilakukan sejak dua tahun silam.
Namun setelah dilakukan berbagai bentuk pennadtngan kerjsama akhirnya bisa terelaisasi tahun ini.
Selain kerjasama dalam pendidikan, kata Nur, Murdoch University juga membuka peluang kerjasama joint research.
“Mereka memiliki lembaga Asia Research Center, mereka mengajak peneliti dari Fisipol UGM untuk bergabung karena banyak penelitian yang mereka lakukan ada hubungannya dengan sosial politik di Indonesia,” katanya.
Peluang kolaborasi riset ini menurut Nur akan membuka kesempatan bagi kedua belah pihak untuk melakukan publikasi bersama di jurnal internasional.