Kota Futuristik Penuh Robot di Arab Saudi Ini Mulai Digarap
Proyek sangat ambisius kota masa depan penuh robot berteknologi tinggi itu diinisiasi Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Gaya Lufityanti
Mohammed Bin Salman sebelumnya mengatakan kota ini akan menggunakan sumber energi terbarukan.
Basisnya tenaga surya dan layanan transportasi kota menggunakan kendaraan tanpa awak dan dioperasikan robot.
Bandar udaranya juga ultra modern berkemampuan besar sebagai penghubung antarnegara.
Namun megaproyek ambisius Saudi yang ingin jadi penentu di Timur Tengah ini dikritik rencana bisnis yang tidak realistis.
Saudi punya reputasi buruk di proyek-proyek mercusuarnya.
Mereka sudah punya program prestisius membangun King Abdullah Economic City, tapi hingga hari ini proyek tersebut tidak ada kemajuan.
Klaus Kleinfeld, dalam forum investasi di Riyadh mendampingi Pangeran Mohammed bin Salman meyakinkan Saudi mampu merealisasikan gagasan besar ini.
“Saudi Arabia tak hanya diberkati minyak dan gas, tapi juga sinar matahari dan angin. Kami akan manfaatkan teknologi berbasis sinar matahari dan angin," kata Klaus.
NEOM adalah salah satu rencana strategis Pangeran Mohammed yang kini praktis de facto jadi pemimpin kerajaan.
Tokoh muda berpengaruh dan kuat itu ingin mengubah negaranya dari ketergantungan pada minyak dan gas bumi.
Saudi bergerak mengoptimalisasi diri pada sektor jasa dan teknologi masa depan.
Masayoshi Son, top eksekutif Japan’s Softbank optimistis rencana Saudi ini bisa direalisasikan.
Marc Raibert, CEO Boston Dynamics, raksasa produk robot dan teknologi tinggi di AS menyatakan siap terlibat.
“Robot bisa bekerja multifungsi, menangani area luas meliputi keamanan, logistik, antaran rumah, dan tugas-tugas lain yang bisa dikreasi," kata Raibert.(Tribunjogja.com/ Reuters/alaraby.co.uk)