Tahanan Lapas Narkotika Yogya Simpan Ponsel di Dalam Tembok
Ada indikasi juga ponsel-ponsel tersebut digunakan dalam kasus narkotika di Salatiga.
Penulis: app | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Lapas Narkotika Yogya mengungkap upaya tahanan yang menyimpan ponsel di dalam sel.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Natkotika Kelas II Yogyakarta, Erwedi Supriyanto menjelaskan, cara menyembunyikan ponsel yang dilakukan napi tersebut cenderung cerdik.
Ponsel-ponsel tersebut disimpan di dalam tembok dengan lubang mencapai 20 cm.
Penggeledahan tersebut dilakukan pada malam hari tepatnya pukul 21.00 WIB.
Di sel yang dihuni NY dan enam napi lainnya pemeriksaan dilakukan selama dua jam.
"Ketika saya mau keluar meninggalkan kamar, saya curiga di tembok kamar mandi bagian bawah terlihat ada warna cat baru, langsung diraba-raba ada keanehan, diketok temboknya, bunyi kopong," terangnya.
Ponsel-ponsel tersebut disimpan di lubang yang ditutup kotak, kertas, serta dicat ulang seperti warna aslinya.
Setelah diperiksa terdapat dua bungkusan plastik di kanan dan kiri
"Jadi itu lubang di kanan-kirinya dilubangi lagi untuk menyimpan bungkusan," terangnya.
Selanjutnya, ponsel beserta simcard sitaan tersebut diserahkan ke BNNP Jawa Tengah untuk dikembangkan lebih lanjut.
Ada indikasi juga ponsel-ponsel tersebut digunakan dalam kasus narkotika di Salatiga.
"Barang bukti langsung diserahkan ke BNNP Jateng untuk pemeriksaan lebih lanjut. Juga termasuk pemeriksaan terhadap NY dan napi yang satu sel dengan dia," cetusnya.
Lanjut Erwedi, NY sendiri diketahui merupakan narapidana kasus narkotika yang tengah menjalani 21 tahun kurungan penjara.
"Awalnya NY divonis lima tahun karena melempar ponsel dari luar tembok ke dalam area Lapas Narkotika Yogya. Dalam pengembangan dia juga memiliki narkotika di rumahnya, divonis lima tahun lagi. Lalu ada pengembangan dari BNNP DIY, dia divonis 11 tahun. Seluruh kasusnya di-split, jadi total 21 tahun penjara," bebernya.
Enam napi yang menghuni satu sel bersama Ny juga diketahui akan menjalani pemeriksaan intensif.