Hujan Deras Memutus Jalur Puncak Bogor
Banjir bandang yang terjadi disebutkan warga akibat dari adanya longsoran tanah yang terjadi di kawasan Telaga Warna, hulu dari kawasan Tugu Selatan.
TRIBUNJOGJA.COM - Hujan deras yang mengguyur kawasan Puncak dan sekitarnya memorak-porandakan jalur Puncak dan membuat sebuah bukit kebun teh longsor menimpa sebuah warung dan bengkel di Kampung Naringgul RT 01/17, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Tugu, Kabupaten Bogor, Senin (5/2/2018) sekitar pukul 09.30 WIB.
Seorang pedagang yang sedang memasak, Lilis (42) tewas terkubur longsoran tanah, sementara dua balitanya selamat.
Tak hanya itu, longsoran juga melukai pengendara motor, Hendra (36) dan seorang warga, Fitri (40).
Ipan Septian (36) seorang pengendara mobil Daihatsu Grand Max yang membawa gula pasir dari Kota Banjar tujuan Jakarta melihat jelas, tiba-tiba tanah di hadapannya ambruk ke jalan dan mengubur beberapa warung di bawahnya.
Saat itu Hendra tak mengira jika di dalam warung tersebut ada orang yang terkubur.
Ia hanya melihat seorang pengendara motor terkapar dan terpental longsoran tanah.
Beberapa pengendara motor lainnya berusaha menghindar dengan memacu kendaraannya.
"Saya hentikan kendaraan lalu menepi, dari arah berlawanan juga saya melihat truk yang berhenti mendadak. Lalu kami turun menolong beberapa orang pengendara motor yang terpental karena terkena longsoran tanah," ujar Ipan di lokasi kejadian.
Ipan bersama beberapa warga lalu melihat ada dua balita dan langsung dievakuasi ke tempat yang aman.
Lalu beberapa saat kemudian balita tersebut mengatakan bahwa ibunya sedang memasak di dalam.
Warga lalu menghubungi aparat kepolisian dan bahu-membahu menyingkirkan material bangunan dan tanah longsoran.
Ipan mengatakan hujan deras yang terus mengguyur disertai kabut tebal membuat proses pencarian dengan alat seadanya tak membuahkan hasil.
Beberapa saat kemudian aparat gabungan dari TNI dan Polri tiba di lokasi kejadian bersama dengan pemadam kebakaran.
Suami korban yang terkubur, Dedi Rosadi (60), terlihat menggigil saat ditenangkan warga di sebuah bak mobil patroli milik polisi.
Beberapa kali ia hendak beranjak dari duduknya saat beberapa anggota TNI berteriak menemukan kaki Lilis yang terkubur.
Dedi pun semakin gelisah, karena reruntuhan bebatuan sempat menyulitkan aparat untuk mengeluarkan jenazah.
Sebuah mobil pemadam kebakaran pun berusaha menyemprotkan air berkali-kali untuk membersihkan lumpur dan batu yang menghalangi tubuh Lilis.
Sekitar pukul 12.30 WIB jenazah Lilis berhasil dikeluarkan dari reruntuhan.
Jasadnya langsung dibawa ke RSUD Cimacan.
Selama proses evakuasi, jalur Bogor-Cianjur maupun sebaliknya sudah ditutup sejak pagi.
Beberapa titik longsor pun masih terjadi di sekitar Desa Tugu Selatan.
Sirine mobil ambulans beberapa kali hilir mudik dari tempat kejadian menuju ke rumah sakit membawa beberapa korban luka.
Banjir bandang yang membawa lumpur pun meluber ke jalan.
Warga bergotong royong membuat tanggul di tengah jalan agar air yang bercampur lumpur tersebut tak mengikis beberapa fondasi rumah.
Banjir bandang yang terjadi disebutkan warga akibat dari adanya longsoran tanah yang terjadi di kawasan Telaga Warna, hulu dari kawasan Tugu Selatan.
Akibat adanya longsoran di kawasan Telaga Warna tersebut air meluber dan tak tertampung.
Hujan deras yang terjadi sejak Sabtu malam memperparah keadaan.
"Warga sudah mengungsi sejak pagi, karena banjir bandang mulai terjadi sekitar jam sembilan (09.00 WIB)," ujar Nenih (40), warga yang mengevakuasi tiga keluarganya dari kawasan lembah menuju ke dataran yang lebih tinggi.
Banjir bandang membuat suasana jalan sekitar kawasan Puncak menjadi rawan.
Kabut tebal sejak pagi hingga sore hari membuat beberapa aparat kepolisian tetap menutup jalur tersebut dan mewanti-wanti kepada para pengendara yang sudah berada di jalur dan akan melanjutkan perjalanan untuk berhati-hati.
Beberapa titik longsor belum sepenuhnya dibersihkan dan hingga sore masih diberi garis polisi sehingga memakan badan jalan.
Longsoran susulan pun kembali muncul seperti di kawasan dekat tikungan Rindu Alam.
Dari keterangan RSUD Cimacan, korban longsor Puncak yang terdata Lilis (42) meninggal dunia, Hendra (36) luka ringan, Fitri (40) luka ringan, Kaifa (6) luka ringan, Fazril (5) luka ringan. (*)