Lika Liku Bisnis Pedang Jepang

Samurai King Roll Bisa Digulung, Beda dengan Pedang Asli Samurai Jepang 

Belum lagi proses pembuatannya yang secara teknis cukup rumit dan memakan waktu lama satu bilahnya.

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: oda
Ist
Pedang Katana termahal di dunia 

Karena bahannya baja, pedang itu tidak mungkin bisa dilipat atau digulung.

Pedang Samurai pun yang asli hanya dibuat di Jepang, oleh para empu didikan khusus sekolah pembuatan pedang di negeri Sakura.

Proses pembuatan Katana mengutip laporan kontributor khusus Tribun di Jepang, Richard Susilo, diawali menempa bahan pilihan yang disebut Katanakaji.

Penempaan menggunakan palu 8 kilogram berulangkali dan bergantian.

Pedang yang selesai ditempa membentuk pedang yang baik, ditandai dengan clay dan batubara serta bubuk polish agar nantinya bisa mengkilat.

Pekerjaan pelapisan ini termasuk ke mata pedang yang dilakukan tipis saja.

Sedangkan di bagian badan pedang pelapisan itu juga dengan menandai pedang berdesain bergelombang yang dinamai Hamon.

Hamon akan muncul lebih jelas saat proses penggosokan. Lalu dibakar sedikit lagi, didinginkan.

Setelah itu proses kedua disebut Togishi yaitu mempertajam pedang dan memoleskan polish supaya mengkilat.

Upaya ini menurut Shinichi Fukutake, ahli togishi Jepang, dilakukan berkali-kali dengan menggunakan tujuh batu pengasah khusus dan berbeda.

Proses pengasahan ini sampai 12 langkah termasuk hazuya, jizuya, nugui dan sebagainya.

Untuk pedang sepanjang 70 cm membutuhkan sekitar 80-100 jam pengasahan atau polishing sehingga pedang menjadi berkilau indah dan tajam.

Begitu tajamnya sampai kain sutera yang sangat tipis pun dengan mudah terbelah hanya karena tersentuh pedang samurai tersebut.

Proses ketiga yaitu Shiroganeshi yaitu melindungi pedang agar tidak berkarat tidak rusak, dengan melapisi logam pada bagian jembatan antara badan pedang dan lokasi tangan untuk memegang pedang.

Saya Kishino mengungkapkan menggunakan sekitar 20 alat untuk membuat pelindung pedang tersebut dan proses pembuatannya selama 12 jam.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved