Lempar Pisau: Kalau Nancap, di Hati Senang
Di tangan para anggota Jogja Flying Metal (JFM), pisau-pisau tersebut tak asal dilempar dan dapat menjadi kegiatan yang asyik.
Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pisau, untuk menggunakan benda tajam tersebut dibutuhkan kehati-hatian karena berisiko melukai penggunanya.
Namun bagaimana jika pisau tersebut di lempar dari jarak jauh?
Tentu ngeri membayangkannya.
Tak perlu khawatir, di tangan para anggota Jogja Flying Metal (JFM), pisau-pisau tersebut tak asal dilempar dan dapat menjadi kegiatan yang asyik.
Selain melempar pisau, ada pula kapak hingga shuriken yang juga tak ketinggalan menjadi obyek untuk dilemparkan.
Baca: Pisau Berbicara saat Seorang Istri Tahu Suaminya Menerima Pesan Mesra dari Wanita Lain via Ponsel
"Tidak semua melempar pisau. Ada kapak sampai shuriken atau spike, seperti yang digunakan ninja-ninja itu," kata Ketua JFM, Victor MH saat ditemui Tribun Jogja beberapa waktu lalu.
Pria yang akrab disapa Victor ini melanjutkan, awal mula JFM berdiri memang muncul dari kegemaran mengoleksi pisau.
"Awal 2013, saya dan beberapa kawan, ada enam orang. Memang suka pisau tajam awalnya untuk koleksi," jelas Victor.
"Tapi akhirnya ada lempar pisau ini karena kami juga perlu rekreasi, sekalian ada wadahnya," sambung pria yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar ini.
Lanjut Victor, teknik melempar pisau ini awalnya dipelajari secara otodidak.
Video-video di internet pun menjadi rujukan untuk belajar teknik melempar pisau.
Baca: Berani Coba? Spa Kesehatan Ini Pijat Pelanggannya dengan Pisau
"Seiring perkembangannya, ada klub bagus di Jakarta. Kami pun belajar dari sana untuk setelahnya dikembangkan di sini," ujar Victor.
Menurutnya, melempar pisau ini aktivitas yang aman dilakukan.
Namun tentunya dengan mengikuti aturan dan metode yang sudah ditentukan agar tak mencelakai diri sendiri dan orang lain.
"Ada metodenya agar tidak mencelakai. Aturannya juga sangat ketat, tidak boleh sembarangan," tutur Victor.
Tribun Jogja pun diajak untuk melihat dan menjajal melempar pisau sesuai dengan aturan di tempat latihan JFM di daerah Lowanu.
Pisau yang dipakai berbahan carbon steel dan juga stainless steel.
Berat pisau yang digunakan berkisar antara 250-500 gram dengan panjang 31-32 sentimeter.
Mata pisau pun tak terlalu lancip seperti pisau pada umumnya.
Baca: Karena Putus Cinta, Seorang Remaja di Gunungkidul Ini Nekat Tusuk Dada Sendiri Gunakan Pisau
"Jarak melempar untuk amatir 2-5 meter. Cara melempar pisau untuk jarak genap yang dipegang ujungnya. Untuk jarak ganjil, yang dipegang handle-nya," ucap Victor sembari memeragakan cara memegang pisau.
Hal yang tak kalah penting lainnya yakni untuk selalu mengikuti instruksi pelatih.
"Ada hold and clear. Juga harus diperhatikan kanan kiri arena melempar tidak tidak ada orang," jelas Victor.
Kuda-kuda juga harus diperhatikan saat akan melempar pisau.
Anggota JFM lainnya, Rafi, pun turut menunjukkan cara melempar pisau kepada Tribun Jogja.
"Kaki kiri di depan, agak ditekuk. Karena jarak ganjil, yang dipegang handle-nya," kata Rafi yang sudah menekuni lempar pisau sejak dua tahun lalu ini.
"Siku di atas, pisau diposisikan di belakang pundak seperti ini," lanjut Rafi. "Ancang-ancang dulu, baru dilempar setelah benar-benar yakin," kata Rafi yang kemudian siap untuk melempar dengan teknik spin atau memutar.
Jleb! Pisau yang dilemparkan Rafi pun menancap di potongan batang pohon berbentuk bundar, yang memang dipasang menjadi target. "Kalau nancep, di hati tu senang!" seru mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan ini.(TRIBUNJOGJA.COM)