Kisah Horor

Bukan untuk Kamu yang Penakut! Kisah Menyedihkan Dibalik Puluhan Mumi yang Terbelalak Kesakitan

Kisah Menyedihkan Dibalik Puluhan Mumi yang Terbelalak Kesakitan. Inilah yang bisa dilihat di Museum Mumi Guanajuato

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
Oscar Avila / Chicago Tribune
Mumi yang dipajang di Museum Mumi Guanajuato, Meksiko 

TRIBUNJOGJA.com - El Museo de las Momias atau Museum Mumi ini bukanlah tempat yang cocok untuk dikunjungi oleh mereka yang penakut. Bagaimana tidak, museum yang berada di Kota Guanajuato, Meksiko ini berisi puluhan mumi dengan raut muka mengerikan.

Puluhan mumi tersebut, terlihat berteriak, terbelalak, sama seperti ketika mereka menghembuskan nafas terakhir.

Baca juga:

Salah satu mumi diketahui bernama Ignacia Aguilar. Ia ditemukan tengah menggigit lengannya sendiri, Diperkirakan dia dikuburkan hidup-hidup ketika gejala kolera memhentikan detak jantungnya.

Adapula mumi seorang wanita yang meninggal saat melahirkan dan janinnya yang berusia 24 minggu, diyakini sebagai mumi termuda yang ada.

Koleksi mumi yang dipajang di Museum Mumi Guanajuato, Meksiko
Koleksi mumi yang dipajang di Museum Mumi Guanajuato, Meksiko (IST)

Kisah Mumi Guanajuato ini seolah menguak kembali sejarah menyedihkan di kota tersebut dimana ratusan orang meninggal akibat wabah kolera. Ditambah dengan menyempitnya ketersediaan tanah pekuburan.

Dilansir National Geographic, seorang penulis buku fiksi ilmiah Ray Bradbury, menggambarkan kengeriannya ketika mengunjungi kota tersebut pada tahun 1947.

Baca juga:

Kisah inilah yang menginspirasi dirinya menuliskan buku berjudul "The Next In Line", sebuah pengalaman yang tak akan pernah dia lupakan.

"Pengalaman yang begitu melukai dan membuatku takut, saya tidak sabar untuk melarikan diri dari Meksiko," katanya ketika itu.

Mumi yang dipajang di Museum Guanajuato, Meksiko
Mumi yang dipajang di Museum Guanajuato, Meksiko (IST)

Berdasarkan catatan sejumlah sumber, pada tahun 1850-an, dunia dicekam oleh epidemi kolera yang sangat besar, yang menyebabkan tingkat kematian melonjak di seluruh dunia.

Termasuk diantaranya terjadi di Guanajuato.

Akibat angka kematian yang tinggi, kota ini kehabisan lahan untuk pemakaman.

Warga pun mulai mencari cara lainnya untuk 'menguburkan' sanak famili mereka.

Baca juga:

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved