Kecelakaan Jip Lava Tour Merapi Dianggap Mencoreng Citra Asosiasi

Dardiri pun meminta kepada dinas terkait seperti Dishub maupun pihak kepolisian agar dapat saling berkoordinasi

Penulis: app | Editor: Ari Nugroho
Tribun Jogja/ Bramasto Adhy
Ilustrasi: Wisatawan menikmati wahana jip wisata di lava tour kawasan Kaliadem, lereng Merapi, Sleman 

Dardiri pun menegaskan, jumlah idealnya jip mengangkut empat penumpang.

Namun faktanya dalam kasus tersebut, pengemudi membawa enam penumpang hal tersebut sangat ia sesalkan.

"Butuh peran komunitas, 800 jip lebih saya ngawasi sendiri tentu nggak bisa," terangnya.

"Maksimal empat orang, kelebihan risikonya tentu jip limbung dan berbahaya. Namanya jip sasisnya pendek," terangnya.

Baca: Seorang Korban Kecelakaan Jip Wisata Lereng Merapi Meninggal Dunia

Selain itu, ia juga menegaskan agar pengemudi tidak memacu kendaraannya secara ugal-ugalan.

Apalagi sampai terpancing oleh penumpang untuk berjalan kencang.

"Kita bukan untuk offroad dan balapan. Wisatawan yang harus dipikir senyaman mungkin. Pemandu bahkan jangan terpancing jika disuruh kencang sama penumpang," pungkasnya.

Atas kejadian tersebut, Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi (AJWLM) pun turut berbela sungkawa.

Asosiasi bersama perwakilan Dinas Pariwisata Sleman juga telah ke rumah duka di Pati.

Selain melayat, asosiasi juga memberikan tali asih kepada korban. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved