Ini Langkah Pemkab Kulonprogo Agar Warga Terdampak Bandara Tetap Punya Sumber Nafkah
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo mengaku sudah menyiapkan sejumlah langkah untuk memastikan perekonomian warga terus berjalan.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Pembangunan bandara internasional di Kulonprogo sudah tentu membuat sebagian warga terdampak kehilangan mata pencahariannya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo mengaku sudah menyiapkan sejumlah langkah untuk memastikan perekonomian warga terus berjalan.
Di antaranya dengan merancang sejumlah pelatihan kerja, khususnya kewirausahaan.
Bahkan, pelatihan kerja sektor kebandaraan juga sudah digagas dan akan dibuka pada tahun ini.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kulonprogo, Eko Wisnu Wardhana mengatakan, pelatihan kerja dan keiwrausahaan itu untuk memfasilitasi warga tetap berkarya di sektor formal maupun informal.
Pelatihan disesuaikan dengan minat, kriteria, dan usia warga. Dengan pelatihan yang diberikan, diharapkan mereka bisa langsung terserap ke lingkungan kerja.
"Termasuk juga kalau hendak bekerja di lingkungan bandara, mereka punya bekal keterampilan yang cukup," kata Eko, Minggu (7/1/2018).
Setelah di tahun lalu menyediakan 60 paket pelatihan kerja dan kewirausahaan melalui Balai Latihan Kerja (BLK), pihaknya pada tahun ini membuka 62 paket pelatihan bagi warga.
Antara lain meliputi tata boga, kerajinan tangan, las, salon, rias pengantin, desain grafis, binatu, dan pelatihan bahasa Inggris. Ada pula 17 paket pelatihan yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Meski juga terbuka bagi masyarakat umum secara luas, pihaknya memprioritaskan para warga terdampak sebagai peserta pelatihan.
Bentuk pelatihan kewirausaahan menurut Eko juga digelar oleh PT Angkasa Pura I kepada warga terdampak. (*)