Wujud Syukur Hasil Panen, Warga Karanggede Kulonprogo Gelar Upacara Nggumbregi

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Upacara adat Nggumbregi digelar warga Pedukuhan Karanggede, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Jumat (5/1/2018).

Hal ini sebagai ungkapan syukur kepada Sang Pencipta setelah warga melaksanakan panen serta adanya hewan ternak yang bermanfaat.

Acara diawali dengan kirab budaya mengarak bregada, gunungan ketupat, hewan ternak, dan kelompok kesenian tradisional.

Sebanyak 514 ketupat disusun sedemikian rupa membentuk gunungan yang kemudian jadi ajang rebutan dan santapan oleh warga seusai kenduri.

Selain itu juga ada pelas tawon, makanan tradisional yang dihadirkan dalam acara itu.

"Warga mengungkapkan syukurnya kepada Tuhan karena melancarkan semua urusan hingga masa panen usai. Ketupat simbol ungkapan syukur seperti yang diajarkan Sunan Kalijaga," kata Kepala Desa Jatimulyo, Anom Sucondro.

Uniknya, ketupat juga tidak hanya disantap oleh warga melainkan juga diberikan kepada rajakaya atau hewan ternak miliknya.

Baik itu kerbau, sapi, kambing, maupun ayam. Hal ini menjadi tradisi tak terpisahkan dari upacara Nggumbregi.

Menurut kepercayaan warga, memberi makan ketupat kepada hewan ternak bisa membawa berkah kesehatan dan keselamatan kepada hewan ternak tersebut.

Sehingga, ternak bisa membawa banyak manfaat hingga datangnya lagi musim panen di tahun depan.

"Kami berharap upacara adat ini bisa terus dilestarikan warga karena ke depan akan kami jadikan atraksi wisata berbasis kebudayaan untuk mendukung Jatimulyo sebagaid esa budaya dan wisata," kata Anom.

Seorang warga, Kasmo, mempercayai bahwa memberi makan ketupat untuk hewan ternaknya bisa membawa berkah.

Dengan tradisi itu pula, dirinya yang memiliki tujuh ekor kambing berharap ternaknya itu bisa terus sehat dan produktif beranakpinak sehingga membawa kesejahteraan bagi keluarganya.(*)