Pendapatan Hotel Kelas Melati Tak Terpengaruh dengan Adanya Hotel Low Budget saat Libur Natal

Terbukti dari kamar hotel melati yang rata-rata sudah habis dipesan selama beberapa hari belakangan.

Penulis: Rizki Halim | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Rizki Halim
Satu hotel melati di kawasan Sosrowijayan Yogyakarta 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rizki Halim

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menjamurnya tren low budget hotel dan homestay di Yogyakarta, berpengaruh pada pendapatan dari penginapan kelas melati.

Seorang pengelola hotel melati di Yogyakarta pun mengamini hal tersebut.

Baginya, selama beberapa tahun terakhir ini pendapatan hotelnya mengalami penurunan dengan adanya hotel low budget dan homestay.

"Setahun terakhir ini justru turun tamunya, karena sekarang banyak guesthouse dan hotel low budget," tutur Mirza Muhammad seorang pengelola hotel melati di kawasan Jalan Sosrowijayan.

Dengan harga yang hampir sama, dan fasilitas yang diberikan oleh hotel low budget terbilang cukup lengkap, membuat para wisatawan beralih dari hotel melati.

Jumlah kamar yang dimiliki juga sangat berbeda.

Jika pada penginapan kelas melati umumnya memiliki kamar tak lebih dari 20, maka hotel low budget bisa memiliki kamar yang lebih banyak bagi tamu.

Kendati demikian, di musim liburan seperti saat ini, hal tersebut tidak mempengaruhi pemesanan kamar di hotel melati.

Terbukti dari kamar hotel melati yang rata-rata sudah habis dipesan selama beberapa hari belakangan.

"Memang hotel low budget mempengaruhi, tapi di musim libur seperti ini pengaruhnya tidak terasa," ujar pegawai hotel melati lainya yang. Erada di kawasan Sosrowijayan, Yanto.

Diprediksi penginapan kelas melati akan tetap dipadati oleh tamu hingga awal tahun mendatang. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved