Pemuda Ini Divonis Stroke di Usia 21 Tahun, Sempat Tak bisa Apa-apa, Namun Kini Menginspirasi
Situasinya yang kritis membuat ia segera dilarikan ke rumah sakit menggunakan helikopter.
"Baru dua atau tiga bulan kemudian, saya benar-benar menyadari apa yang terjadi. Sampai hari ini, saya masih tidak ingat banyak tentang enam bulan saya tinggal di rumah sakit," kisah Lee.
Lee harus menjalani operasi sebanyak dua kali untuk menyelamatkan hidupnya.
Ia mengatakan, dirinya paling menderita ketika pertama kali terbangun dan harus bergantung pada orangtuanya untuk melakukan segalanya.
Baca: Ketika Peserta Khitan Massal Diarak dengan Gerobak Sapi dan Motor Gede
Dirinya bahkan tak bisa melakukan tugas sehari-hari yang sederhana seperti menggosok gigi, pergi ke toilet, mandi, hingga mengganti bajunya.
Tubuhnya harus mempelajari kembali semua hal yang kita mungkin anggap remeh.
Namun, sang ayah memutuskan mengajarinya untuk mandiri.
Ia mengajarinya menyikat gigi dan pemuda itu bertekad melanjutkan hidupnya.
Berkat tekad dan perawatan keluarganya, Lee bisa mandiri dan mengurus dirinya sendiri.
Kini, Lee telah berusia 25 tahun dan sedang menempuh studi di Singapore University of Social Sciences (SUSS), dan berharap akan lulus tahun depan.
Sebelum kejadian yang nyaris merenggut nyawanya ini, Lee ingin bisa mendaftar di militer dan menjadi tentara.
Tapi, semenjak itu, ia ingin menggunakan pengalaman pribadinya untuk membantu dan menginspirasi orang lain terutama anak muda untuk menjaga kesehatan. (TRIBUNNEWS.COM/Salma Fenty Irlanda)